Isi Liburan dengan Permainan Tradisional

Jumat 24-12-2021,09:00 WIB
Reporter : andriansyah

radartasik.com, TASIK - Jelang libur sekolah, keluarga mesti memiliki pandangan untuk memberikan wahana permainan yang dapat mengasah kemampuan ataupun penguatan karakter anak. Tetapi tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) dan tidak keluar daerah.

Untuk itu, salah satu rekomendasi bagi keluarga adalah mengajak anak bermain permainan tradisional Sunda yakni; cing ciripit, oray-orayan, hadangan, bebentengan, ucing sumput, congklak, engklek, endog-endogan, dan lainnya.

Kepala Bidang Budaya Dinas Kepemudaan, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya Endang Rusmana mengajak generasi penerus menjajal permainan tradisional, walaupun di tengah pandemi Covid-19. Namun tetap hati-hati, pastikan tetap menjaga protokol kesehatan.

“Permainan tradisional tetap perlu dikenalkan untuk anak-anak usia dini. Sebab bisa sebagai sarana bermain masa liburan sekolah,” katanya kepada Radar, Kamis (23/12/2021)

Agar permainan tradisional tetap terjaga kelestariannya, ia pun meminta peran keluarga dalam rangka mengajak anak untuk mencintai seni atau budaya nilai-nilai nenek moyang.

Salah satu wujudnya dengan memainkan permainan tradisional ketika di rumah.

“Jangan sampai wawasan anak-anak kita terhadap memainkan tradisional diputus. Kembalikan minat masyarakat terhadap permainan tradisional, utamanya kepada generasi muda. Ini harus ada peran keluarga,” ujarnya.

Selain itu, ketika permainan tradisional ditekuni oleh generasi muda, juga bisa mendapatkan kesempatan mendapatkan prestasi.

Sebab, kini pemerintah sudah memberi perhatian kepada olahraga tradisional dengan menyelenggarakan Pekan Olahraga Tradisional.

“Tidak hanya menjaga kearifan lokal, permainan tradisional pun dapat berbuah prestasi. Misalnya di olahraga tradisional hadangan, dagongan, egrang, terompah panjang dan sumpitan,” katanya.

Sebelumnya, Ketua STAI Tasikmalaya Dr Abdul Haris MPd sepakat bila sektor lembaga pendidikan salah satunya memelihara kearifan lokal seni ataupun budaya. Termasuk permainan tradisional di masyarakat.

“Nilai-nilai luhur dan budi pekerti yang ditanamkan nenek moyang melalui permainan tradisional ini perlu dilestarikan kepada generasi muda. Ini tugas kita bersama,” ujarnya, Rabu (22/12/2021).

Kemudian, adanya kepedulian pendidikan terhadap permainan tradisional bisa menjadi benteng atau menjaga terhadap pengaruh budaya barat.

Terlebih, adanya era globalisasi yang sangat masif mempengaruhi kehidupan generasi muda yang dimanjakan kemudahan teknologi.

“Manfaat permainan tradisional ada nilai pendidikan untuk mengasah kecerdasan intelektual, emosional dan psikomotorik. Kemudian, kalau tradisional masih kental dengan nilai kebersamaan, baik keluarga, teman, dan lingkungan masyarakat. Berbeda ketika anak bermain game hanya untuk sendiri,” katanya.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pendidikan permainan tradisional, pihaknya ke depan akan membuat kurikulum khusus yakni muatan lokal di program studi PIAUD STAI Tasikmalaya.

Tags :
Kategori :

Terkait