LKP Efektif Kurangi Pengangguran

Senin 20-12-2021,08:00 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, YOGYAKARTA - Direktorat Kursus dan Pelatihan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Kemendikbud Ristek (Kemendikbud Ristek) melaksanakan Evaluasi Program Kursus dan Pelatihan Serta Pemberian Apresiasi Tahun 2021 di Hotel Rich Yogyakarta, Kamis malam (16/12/2021).

Tujuannya sebagai upaya peningkatan kualitas mutu pendidikan nonformal, salah satunya Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) di Indonesia.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sukarinto ST MSc PhD mengatakan, LKP kedudukannya setara dengan pendidikan formal seperti SMK hingga Perguruan Tinggi. Tentunya untuk mengantarkan masyarakat lebih berdaya saing dalam memiliki keterampilan hidup sesuai kebutuhan era globalisasi.

”Memang lulusan perguruan tinggi atau SMK diperlukan. Tetapi lulusan LKP juga bisa cepat beradaptasi untuk mengantarkan masyarakat yang kurang berdaya menjadi berdaya atau kompeten,” katanya kepada wartawan, Kamis (16/12/2021).

Terlebih, lanjut ia, LKP mempunyai program PKK dan PKW yang bisa link and match dengan dunia industri dan dunia kerja (Iduka). Baik dari kurikulum, praktisi industri mengajar, sertifikat kompetensi dan lainnya.

Ia berharap peran dan manfaat LKP bisa lebih luas lagi. Sebab, Wikan menginginkan struktur tenaga kerja Indonesia tidak didukung oleh lulusan pendidikan formal saja, tapi juga pendidikan nonformal.

“Banyak sekali kesempatan pendidikan nonformal berkiprah dalam Iduka. Karena, LKP ini bisa efektif waktunya pendek, dua hingga tiga bulan di-training dengan Iduka, uji kompetensi dan penyerapannya juga,” katanya.

Agar upaya pendidikan kursus dan pelatihan dapat mewujudkan peningkatan kualitas mutu sumber daya manusia (SDM), pihaknya memberikan penghargaan bagi stakeholder yang terlibat. Dengan begitu dapat merefleksikan apa yang sudah dilakukan dan apa yang diharapkan tahun depan.

Lanjutnya, LKP ini sudah membaik selama dua tahun. Capaian tahun ini, lebih dari sekitar 50.000 peserta PKK dan 16.000 peserta PKW yang kompeten siap menjadi tenaga kerja andal ataupun wirausaha tangguh. “Dengan begitu bisa mengurangi pengangguran di Indonesia,” katanya.

Selain itu, pihaknya pun terus melakukan terobosan dengan digitalisasi pengajuan PKK ataupun PKW, mulai dari pendaftaran, seleksi, monitoring hingga pelaporan.

“Manfaatnya, kita mempunyai data base yang lebih akuntabel, sehingga memiliki peta mutu LKP,” ujarnya.

Sambungnya, tahun ini peningkatan cukup pesat, sebab dulu kondisi pelaksanaan program PKK dan PKW pengajuan hingga pelaporan masih menggunakan kertas. Kali ini, pendaftaran melalui proposal PDF hingga digital yang tinggal mengisi poin-poinnya, seperti link and match Iduka

“Penyelenggaraan program saat ini, manajemennya lebih baik, karena sudah digital. Sebab kalau yang lolos tiap hari harus lapor penyelenggaraan (PKK atau PKW, Red) di kelas melalui video atau streaming ke sistem kita,” katanya.

Ia pun tidak puas diri, tahun depan pihaknya terus meningkatkan upaya kinerja dengan terobosan baru. “Saya men-challenge atau menantang Pak Wartanto (Plt Direktur Pelatihan dan Kursus, Red) dan tim harus lebih baik dengan terobosan baru,” ujarnya.

Agar LKP lebih dikenal, pihaknya akan membuat konten video 1-2 menit tentang success story lulusan bisa kerja ataupun membuka bisnis.

“Kita butuh sosialisasi capaian yang pas. Tujuannya agar persepsi masyarakat, pimpinan, stakeholder dan lainnya lebih positif terhadap LKP,” katanya.

Tags :
Kategori :

Terkait