Doa Lintas Agama bagi Korban Bom Gereja

Senin 20-12-2021,05:00 WIB
Reporter : Tiko

Radartasik.com — Para pemuka agama dari Islam, Hindu, Budha, serta Kristen, kompak menundukkan kepala untuk memimpin doa lintas agama di Mal Grand City, Minggu (19/12). Tiap pemuka agama bertutur kalimat-kalimat doa dengan khidmat dan teduh.

Doa lintas agama yang digelar Partai Nasional Demokrat (Nasdem) itu juga menghadirkan beberapa keluarga korban bom gereja pada 2018. Salah satunya dari Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gubeng. Tercatat, puluhan orang menjadi korban luka.

Salah seorang korban yang hadir dan berdiri di panggung yakni Ari. Ari berprofesi sebagai sekuriti. Dia menjadi saksi hidup bagaimana insiden bom terjadi pada 13 Mei 2018.

Dengan suara bergetar, Ari menuturkan, hatinya sangat terpukul. Dia mengungkapkan, mengapa agamanya dihancurkan dengan tragedi yang tak manusiawi itu. Dia meminta maaf atas kejadian tersebut.

”Saya berharap semua orang berjabat tangan untuk hidup berdampingan dengan damai,” tutur Ari.

Wakil Ketua Panitia doa lintas agama Imam Syafi'i menuturkan, saat itu, kondisi korban bermacam-macam. Mulai dari luka-luka hingga merenggang nyawa.

Politikus yang juga menjadi anggota Komisi A DPRD Surabaya itu mengatakan, melalui doa lintas agama tersebut, ingin menunjukkan jika Nasdem merupakan rumah besar bagi seluruh golongan agama. Tak memandang kelompok atau golongan tertentu.

Mantan Direktur Utama JTV itu menyatakan, partainya tidak akan memberikan ruang bagi aksi radikalisme atas nama agama. Dia mengimbau kepada masyarakat bersama-sama bergandeng tangan menuju Indonesia lebih baik.

Tags :
Kategori :

Terkait