Imbauan Pemasangan Ucapan Natal, Imam Shamsi Ali Merespons Keras

Rabu 15-12-2021,18:00 WIB
Reporter : ocean

Radartasik.com,  JAKARTA — Imam Masjid New York Imam Shamsi Ali merespons Surat Edaran Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Surat tersebut berisi imbauan pemasangan spanduk ucapan selamat natal dan tahun baru.

Surat imbauan yang beredar di media sosial (medsos) tersebut ditujukan kepada Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sulsel, Kepala MI, MTs dan MA se-Sulsel serta Kepala KUA Kecamatan se-Sulsel. Dikeluarkan di Makassar tanggal 14 Desember 2021.

Shamsi Ali menilai surat imbauan itu tidak profesional. Ucapan natal dan tidaknya tidak perlu dijadikan kebijakan lembaga pemerintah.

”Imbauan/instruksi Kakanwil Agama Sulsel kepada kantor Depag se-Sulsel untuk pasang spanduk tidak proporsional. Selain ucapan selamat tidak perlu dijadikan kebijakan pemerintah karena tidak substantif. Juga bisa menimbulkan perdebatan yang tak perlu. Nggak ada kerjaan lain yang lebih penting?” kata Shamsi Ali lewat keterangan tertulisnya, Rabu (15/12/2021).

Dia mengatakan mengucapkan atau tidak mengucapkan selamat natal tidak perlu diributkan. Sebab, umat Kristiani juga tidak meminta itu dari umat Islam.

”Dan, umat Islam yang melihatnya sebagai larangan, termasuk MUI, itu haknya dan hormati. Saya kalau Idul Fitri umat Islam juga tidak meminta selamat, ” kata Shamsi Ali.

”Dan, kalau sekiranya mengucapkan Selamat Idul Fitri itu mengganggu keimanan orang lain, saya justru mengatakan: jangan ucapkan. Karena bagian dari toleransi saya menginginkan Anda untuk komitmen ke agama Anda. Demikian juga kalau ada umat ini tidak mau karena alasan agama, hormati,” katanya lagi.

Shamsi Ali melanjutkan yang menjadi masalah adalah ketika toleransi diukur dengan sekadar mengucapkan selamat ke agama lain. Seolah orang yang tidak mengucapkan itu tidak toleran.

”Padahal pandangan yang menuduh intoleransi kepada yang tidak mengucapkan selamat justru pada dirinya 'intoleran'. Kalau Anda toleran pastinya hormati,” papar dia.

”Jadi, intinya tidak usah ribut. Teman-teman Kristiani tidak juga bertambah pahala kalau disampaikan selamat. Sebaliknya yang tidak mengucapkan selamat juga bukan berarti tidak toleran. Toleransi itu ada pada memberi ruang yang sama untuk menjalankan agama masing-masing. Tanpa terlibat,” pungkas dia. (dal/fin)
Tags :
Kategori :

Terkait