radartasik.com, TASIK - Dosen Teknik Elektro Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya menggelar Pengabdian bagi Masyarakat Skema Ketahanan Pangan (PbM KP) di Setiamulya Kecamatan Tamansari Kota Tasikmalaya pada September hingga Desember 2021.
Bentuk pengabdiannya dengan memberikan pemahaman kepada Forum Warga Garuda Mas Residence sebagai mitra agar dapat memanfaatkan tenaga surya untuk pemberian pakan ikan otomatis.
Perwakilan Tim PbM KP Dosen Teknik Elektro Unsil Asep Andang MT menyampaikan, pandemi Covid-19 saat ini memberikan efek nyata di kalangan masyarakat. Untuk itu, masyarakat harus berpikir lebih kreatif akibat dampak pandemi tersebut khususnya dalam hal ketahanan pangan.
”Salah satu upaya yang dilakukan masyarakat yaitu dengan mengolah lahan seperti kolam ikan. Budidaya ikan di tingkat rumah tangga menjadi alternatif solusi dalam meningkatkan ketahanan pangan di masyarakat,” katanya kepada Radar, Kamis (9/12/2021).
Melihat pentingnya ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19 tersebut, pihaknya mempunyai pandangan bahwa pentingnya budidaya ikan diterapkan untuk skala rumah tangga di permukiman dengan melakukan survei terlebih di Forum Warga Garuda Mas Residence. Namun dengan gaya hidup perkotaan saat ini, di mana para pembudidaya ikan dadakan ini seolah-olah harus membagi waktu dalam pemberian pakan yang cukup menyita waktu.
“Hal ini merupakan suatu permasalahan di mana dengan pemberian pakan yang tidak optimal, maka hasil budidayanya pun tidak maksimal,” ujarnya.
Untuk memecahkan permasalahan tersebut, sejak September-Desember pihaknya terus berupaya memberikan solusi dalam menyikapi kondisi dengan melalui program PbM-KP. Dengan menggunakan dana dari Kemendikbud Ristek melalui DIPA Unsil tahun 2021 sebesar Rp 15 juta.
Tetapi mereka memaparkan biasanya alat penebar pakan ikan tersebut memerlukan sumber listrik. Di sisi lain kolam yang tersedia di lingkungan mitra jauh dari sumber listrik.
Berdasarkan kondisi tersebut, maka tim dosen Unsil ini memberikan solusi dengan memanfaatkan sumber energi matahari yang tersedia di sekitar kolam ikan mereka. Adanya pemberian gambaran tersebut, mitra menjadi lebih antusias, sebab mereka tidak perlu lagi menyediakan sumber listrik di lingkungan kolamnya.
“Salah satu upaya yang kita lakukan yaitu dengan mengimplementasikan suatu karya teknologi pemberi pakan ikan otomatis dengan memanfaatkan sumber energi matahari,” ujarnya.
Di tambah, meskipun mereka pernah melihat langsung di internet terkait penebar pakan otomatis tersebut, sehingga tim dosen Unsil pun memberikan gambaran. Itu bagaimana cara pengendalian alat tersebut hanya dengan menggunakan telepon genggam yang mereka miliki.
“Agar efisiensi waktu ada teknologi yang dapat dikendalikan hanya dengan menggunakan telepon genggam. Dengan begitu para pembudidaya pemula ini tidak lagi direpotkan dalam hal pemberian pakan,” katanya.
“Dengan alat pakan ikan otomatis tersebut membuat mereka tidak perlu memberikan pakan ikan di kolam. Sebab cukup dengan memprogram kapan dilakukan penebaran pakan dan berapa bobot pakan yang akan diberikan,” ujarnya. (riz)