Radartasik.com, JAKARTA — Sebuah video yang merekam pembongkaran tiang pancang atau pilar pada proyek pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung menjadi perbincangan dan viral di media sosial, khususnya Twitter.
Video yang diunggah akun Twitter @AlburhanCenter itu memperlihatkan prosesi pembongkaran salah satu tiang pancang kereta cepat yang dibangun PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) dan ada insiden menimpa esvakator.
“Pembongkaran Pier (pilar,red) Kereta Cepat Indo-China (KCIC), konon ktnya salah koordinat. Entah ada brp titik Pier yg dibongkar kerjaan triliunan Prestasi luar biasa,” cuitnya seperti dikutip bantenraya. com, Kamis (09/12/2021).
Cuitan di atas mendapat banyak komentar pengguna Twitter. Salah satunya dari akun TUBIRFESS. “Yang kayak gini kudu diviralin juga. Sebesar proyek kereta cepat aja, proyek besar lho ini, salahnya fatal bgt?,” cuit TUBIRFESS.
Menanggapi video viral tersebut, Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, melalui keterangan resminya mengatakan, pihaknya tidak akan mentolerir adanya kesalahan kontruksi yang melebihi toleransi yang dipersyaratkan.
“Tim Quality PT KCIC dan Konsultan Supervisi CDJO menemukan pergeseran alignment pekerjaan pier (pilar) di DK46 dan menginstruksikan kontraktor melakukan rework dan membongkarnya untuk dibangun kembali sesuai spesifikasi teknis yang sudah ditetapkan,” kata Presiden Director PT KCIC, Dwiyana Slamet Riyadi, dikutip dari idxchannel.com.
Untuk SOP Engineering terkait dengan pembongkaran pier untuk rework sudah ditetapkan termasuk aspek keselamatan kontruksinya. “Namun berdasarkan hasil investigasi yang sudah dilakukan oleh KCIC didapatkan bahwa kontraktor melanggar SOP tersebut sehingga timbul kejadian seperti yang ada di dalam video,”'ujarnya.
Pasca kejadian pembongkaran pier KCJB di DK46, Teluk Jambe, Kabupaten Karawang yang dilakukan tanpa SOP Kontruksi yang benar sehingga menimpa eskavator.
Sehubungan dengan itu, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memanggil kontraktornya terkait insiden robohnya pilar konstruksi yang menimpa ekskavator di Karawang, Jawa Barat.
“KCIC langsung memanggil dan melakukan investigasi dan memberikan teguran langsung kepada kontraktor terkait agar kejadian serupa tidak terulan. Kami memanggil kontraktor dan memberikan teguran agar semua pekerjaan dilakukan dengan SOP yang sudah ditetapkan oleh Tim Engineering dan SSHE sehingga kejadian serupa tidak terulang lagi,” jelas Dwiyana.
Dwiyana menambahkan kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, bagi operator yang menjalankan eskavator berhasil menyelamatkan diri sesaat sebelum reruntuhan menimpa.
“Kejadian ini menjadi perhatian serius bagi Kami. Investigasi mendalam langsung dilakukan dan tinggal menunggu hasilnya. Kami juga langsung berkoordinasi dengan pihak terkait. Dengan demikian, semua pihak yang terkait dengan proyek KCJB untuk lebih memperhatikan keselamatan kerja dan melaksanakan SOP sebaik mungkin,” ujar Dwiyana. (baraya/bbs)