Pedagang Tuntut Perbaikan Pasar Andir, Bandung

Jumat 03-12-2021,18:30 WIB
Reporter : ocean

Radartasik.com,  BANDUNG — Kondisi Pasar Tradisional Andir Kota Bandung semakin memprihatinkan. Ubin lantai di dalam pasar banyak yang sudah rusak. Tak sedikit berlubang dan dibiarkan begitu.

Salah seorang pedagang Pasar Andir Ade menjelaskan kondisi ini membahayakan pedagang maupun pengunjung.

”Banyak ibu-ibu yang belanja sama anaknya, tengok kanan-kiri terus jatuh karena enggak tahu kalau di depan ubinnya berlubang. Itu sering terjadi,” kata dia ditemui di kiosnya, Jumat (3/12/2021).

Ade menyebutkan kondisi seperti ini sudah dibiarkan sejak pengelolaan dipegang Perusahaan Daerah (PD) Pasar Bermartabat tahun 2018.

Padahal, kata dia lagi, para pedagang rutin menyetor uang pemeliharaan pasar kepada petugas sebesar Rp 72 ribu per kios setiap bulan. Itu pun di luar uang listrik.

”Seperti kios saya ini. Sewa dua kios. Jadinya per bulan saya keluar uang sekitar Rp 144 ribu. Kalau digabung sama uang listrik ya sekitar Rp 360 ribuan,” ucap dia.

Sementara di Pasar Andir sendiri ada sekitar 3.600 kios. ”Kalikan saja setiap bulannya berapa, bisa miliaran. Itu uang pemeliharaannya ke mana?” sambungnya. 

Ade yang juga Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Kota Bandung ini mewakili para pedagang memohon pada PD Pasar Bermartabat untuk memperbaiki fasilitas, agar kenyamanan pembeli saat berbelanja bisa tercipta.

”Lihat saja kondisi di luar pasar, sudah jadi pasar yang kumuh. Sekarang sudah ngadu ke mana-mana tetapi susah. Tolong lah diganti keramiknya supaya pasar jadi bersih dan nyaman,” ungkapnya.

Menurut dia, semenjak pengalihan pengelola, pihaknya belum pernah merasakan adanya pemeliharaan, baik dari segi operasional atau fasilitas. Banyak kabel listrik yang menjuntai dan tampak semrawut.

”Semenjak dipegang PD Pasar, kami belum pernah lihat ada perbaikan. Ini saja ada beberapa keramik yang rusak itu inisiatif pedagang di sini, ditambal pakai semen supaya tidak membahayakan pengunjung,” terangnya.
Ade menjelaskan kondisi Pasar Andir memang belum kembali normal pascahantaman pandemi Covid-19. Berdasarkan pantauan JPNN.com di lapangan, banyak ruko yang dijual atau dikontrakkan. Ini karena para pedagang yang sudah tak mampu lagi membayar uang bulanan kios.

 Ade mengatakan juga kebutuhan sehari-hari yang harus dipenuhi tidak sebanding dengan kunjungan pembeli. Mereka terpaksa keluar dari pasar dan mencari lapak lain dengan harga yang lebih terjangkau.

”Karena keadaan sepi semenjak PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) tahun lalu. Jadi banyak pedagang yang keluar dan itu didukung juga dengan pemeliharaan pasar yang begini-begini aja, nggak ada perbaikan,” sambungnya.  

”Sekarang yang kami tuntut pemeliharaan pasar saja yang benar. Bagaimana caranya supaya pada pedagang ini nggak keluar dari pasar,” tandasnya.

Hingga berita ini diturunkan, Perusahaan Daerah (PD) Pasar Bermartabat belum memberikan tanggapan secara resmi. (mcr27/jpnn)
Tags :
Kategori :

Terkait