Radartasik.com — Peristiwa tragis menimpa seorang anak panti asuhan di Kota Malang, Jawa Timur. Dia diduga menjadi korban pemerkosaan dan penganiayaan oleh temannya sendiri.
Kapolresta Malang Kota AKBP Bhudi Hermanto mengatakan, insiden ini menimbulkan trauma mendalam kepada korban. Sehingga penyidik belum bisa meminta keterangan korban.
“Korban masih sangat terpukul sehingga kami coba dalami dari alat alat bukti yang lain,” kata Bhudi kepada wartawan, Rabu (24/11).
Sejauh ini penyidik telah mengantongi hasil visum tubuh korban. Penyidik juga akan mengidentifikasi video saat korban dianiaya yang viral di media sosial.
Di sisi lain, Bhudi enggan membeberkan lokasi korban saat ini. Sebab, dia masih berstatus anak di bawah umur.
“Psikologi anak saat ini belum begitu stabil dan kita berupaya tim dari trauma healing Polresta Malang Kota dan P2TP2A untuk membantu menstabilkan sehingga kita dapat keteragan korban,” jelas Bhudi.
Sebelumnya, Mentik (nama rekaan), 13, bocah putri penghuni salah satu panti asuhan di Kecamatan Blimbing Kamis sore (18/11) diduga jadi korban perkosaan yang dilakukan YG, 18. Kasus ini langsung viral karena aksi anak baru gede (ABG) berinisial A, R, A, D, Y, A, dan A terhadap Mentik diunggah di video.
Dalam video berdurasi 2 menit 29 detik tersebut, para penyiksa seperti tidak punya hati. Bocah yang masih duduk di kelas 6 SD swasta tersebut jadi samsak hidup. Sesekali sandal pelaku mendarat di wajah dan kepala korban. (jpg)