Radartasik.com, BOGOR — Kasus Covid-19 di Kota Bogor Provinsi Jawa Barat kembali naik. Kali ini, angka Covid-19 bertambah menjadi 24 kasus. Semuanya klaster sekolah dasar.
Sejumlah murid dan guru di salah satu SD di Sukadami Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor terkonfirmasi positif Covid-19.
Menyikapi hal itu, Wali Kota Bogor Bima Arya memerintahkan Dinas Pendidikan (Disdik) agar menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) di SD tersebut.
Selain menghentikan pembelajaran tatap muka, Bima Arya mengatakan rutin melakukan skrining.
Hal itu dilakukan untuk memonitor dan meminimalisir peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bogor.
Bima menyatakan Satgas Covid-19 Kota Bogor secara rutin melakukan skrining di lingkup pendidikan sebagai antisipasi adanya paparan virus Corona selama PTM berlangsung.
Dari hasil evaluasi, pada bulan pertama ditemukan lima kasus yang positif.
”Nah, kemarin dilakukan skrining di salah satu SD di Sukadamai ditemukan ada 24 yang positif. Semuanya tanpa gejala, sebagian siswa, sebagian lagi guru,” kata dia, Sabtu (20/11/2021).
Menurut wali kota, sesuai aturan sekolah apabila ditemukan kasus covid, maka kegiatan PTM harus dihentikan selama 10 hari.
Satgas Covid-19 akan melakukan tracing kepada mereka yang melakukan kontak erat dengan siswa dan guru yang positif. Selanjutnya, mereka di-swab PCR.
”Jadi, langkah cepatnya adalah tracing kemudian penghentian PTM selama 10 hari. Namun, karena semuanya 100 persen tanpa gejala saya kira ini indikasi herd immunity sudah terbentuk,” katanya.
”Karena ini berbeda jadi mudah-mudahan bukan indikasi gelombang ketiga. Mudah-mudahan ini indikasi herd immunity. Jadi, virus ya semakin melemah, positif tapi tidak ada gejala,” tambah dia.
Meskipun begitu, Satgas Covid-19 akan terus melakukan observasi hingga 10 hari ke depan.
Bima mengimbau kepada para siswa, guru maupun masyarakat umum untuk selalu disiplin menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan. (one/pojoksatu)