Radartasik.com, KOTA TASIK - Kepala Stasiun Klimatologi Bogor Indra Bustari memastikan selama 3 bulan ini Kota Tasikmalaya akan terus menerus menghadapi curah hujan tinggi.
Potensi bencana seperti genangan air di jalan raya, angin kencang, petir, dan longsor sangat tinggi terjadi di wilayah Kota Tasikmalaya.
Hal ini diungkapkan Indra di Balroom Hotel Grand Metro, Kamis (11/11/21), usai menghadiri rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadapi potensi ancaman bencana banjir dan pergerakan tanah longsor.
"Saat ini sebagian besar wilayah Jawa Barat, termasuk Kota Tasikmalaya sudah memasuki musim hujan. Artinya, frekuensi curah hujan akan meninggi," katanya kepada radartasik.com.
"Ditambah lagi dengan adanya fenomena La nina. Fenomena ini tidak setiap tahun ada. Jadi akan ada peningkatan curah hujan dibanding musim hujan biasanya," sambungnya.
Keadaan ini, menurut Indra, perlu diantisipasi oleh pemegang kebijakan di level daerah. Sebab, curah hujan yang tinggi berpotensi mendatangkan bencana. "Misalnya, gorong-gorong harus disiapkan. Kalau tidak siap, pasti akan timbul genangan. Dengan diinformasikan sejak awal, kita tak akan kaget dengan dampak yang akan terjadi," terangnya.
Indra menganalisa, peningkatan curah hujan akan terjadi sebesar 40 persen. Ini tentu berpengaruh pada kecukupan drainase di kota tersebut. Selain itu, akan ada potensi lain seperti angin kencang, petir dan bahaya longsor.
"Perkiraan musim hujan ini akan berlangsung hingga Januari (2022). Puncaknya sebagian akan terjadi pada November hingga Januari," paparnya.
Dia menginformasikan, curah hujan tinggi di Jawa Barat belum merata. Seperti Depok dan Bogor sudah memasuki masuk penghujan sejak September.
"Nanti yang terakhir masuk adalah Jabar bagian utara seperti Karawang dan Indramayu. Diperkirakan pada Desember di sana musim hujannya," jelasnya.
Sekadar diketahui, rapat koordinasi kesiapsiagaan ini dihadiri Sekda Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan, Plt Kepala BPBD Undang Herdiana, Sekretaris Dinas Perhubungan (Sekdinhub) H Ucu Anwar, Kodim 0612 dihadiri Kasdim Mayor Candra dan pihak Polri. (rezza rizaldi/radartasik.com)