Radartasik.com — Sudah dua tahun Indonesia tidak mengirim jamaah haji karena pandemi Covid-19. Antrean semakin panjang, karena setiap hari pendaftaran calon jamaah haji baru terus dibuka.
Jusuf Kalla selaku Ketua Dewan Kehormatan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) berharap tahun depan kembali bisa mengirim jamaah haji kembali.
Pria yang akrab disapa JK itu mengakui bahwa penyelenggaraan ibadah haji di tengah pandemi Covid-19 tidak mudah. Karena ada sejumlah protokol kesehatan (prokes) yang harus dipatuhi jamaah. Selain itu pengiriman jamaah haji melibatkan banyak orang sehingga berpotensi memicu kerumunan.
JK mengatakan dengan tidak adanya pengiriman jamaah haji pada dua periode terakhir, antrean semakin panjang.
''Oleh karena itu, kita sangat berharap mulai tahun depan, pelaksanaan ibadah haji bisa kembali berjalan normal,'' katanya Minggu (7/11).
Wakil Presiden Indonesia ke-10 dan ke-12 itu mengakui bahwa minat umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan ibadah haji sangat tinggi. Kuota yang didapatkan Indonesia setiap tahunnya 221 ribu orang. Dengan kuota yang terbatas itu, antrean haji sebelum pandemi saja sudah cukup panjang. Kemudian ditambah dengan tidak adanya pengiriman jamaah pada 2020 dan 2021, antrean semakin panjang.
JK mengatakan rata-rata antrean haji di Indonesia sekitar 30 tahun. ''Kalau di Jawa rata-rata 20 tahun menunggu. Tapi di Sulawesi sampai 40 tahun menunggu,'' katanya. Keterangan tersebut juga dia sampaikan dalam pelantikan pengurus IPHI di Jakarta.
Khusus untuk NTB, berdasarkan data estimasi keberangkatan haji yang dari Kementerian Agama, estimasi keberangkatan jika mendaftar hari ini adalah 35 tahun lagi. Total hingga kemarin, sudah 149.025 orang yang mendaftar haji dan memperoleh nomor porsi.