Radartasik.com, GARUT — Pemkab Garut sudah menyiapkan biaya tidak terduga (BTT) sebesar Rp 12 miliar. Anggaran itu dipastikan cukup untuk penanganan seluruh bencana di Kabupaten Garut.
”Seperti perbaiki jalan yang terkena bencana, kita gunakan anggaran dari perawatan jalan dan BTT. Kita gabungkan supaya pengerjaanya cepat,” ujar Bupati Garut H Rudy Gunawan.
Rudy memastikan anggaran BTT digunakan apabila peristiwa bencana alam yang terjadi berdampak kepada warga.
”Saya juga sudah perintahkan pak sekda untuk melakukan langkah-langkah cepat dalam penanganan bencana,” tuturnya kepada wartawan, Senin (8/11/2021).
Rudy juga mengingatkan seluruh masyarakat agar terus bersiaga dan selalu waspada menghadapi bencana. Sebab, saat ini Kabupaten Garut sudah memasuki musim hujan.
”Kami minta warga untuk terus waspada, karena ancaman bencana di musim penghujan sangat tinggi,” jelasnya di Lapang Setda Garut.
Menurut dia, Pemkab Garut telah menerima catatan-catatan mengenai kebencanaan hidrometeorologi yang kemungkinan terjadi di daerahnya.
Seperti fenomena La Nina, di mana muncul fenomena cuaca ekstrem, seperti hujan lebat, angin puting beliung, serta angin kencang.
Pihaknya juga telah mendapatkan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait cuaca yang tiba-tiba menjadi hujan deras.
”BMKG menyampaikan peringatan dini kepada masyarakat Garut supaya hati-hati dengan cuaca yang mungkin tiba-tiba menjadi hujan yang sangat deras,” tegas dia.
Sementara itu, berkaitan dengan beberapa bencana yang di Kabupaten Garut, bupati menuturkan sudah menetapkan beberapa daerah sebagai daerah tanggap darurat bencana.
”Kita sedang melakukan rekonstruksi dan sudah ditetapkan tanggap darurat untuk kebencanaan yang ada di Kecamatan Sukaresmi, Cilawu, Banjarwangi, Cisompet, Pameungpeuk, Cikelet, Cisewu dan Talegong. Bencana yang terjadi ini masih berskala kecil dan terbesar baru Sukaresmi,” ujarnya. (yna)