radartasik.com - Evaluasi penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada wilayah Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali dilakukan kembali pada minggu ini.
Kondisi pandemi sudah sangat membaik jika dibandingkan dengan puncaknya pada Juli 2021 lalu.
Per 7 November 2021, jumlah Kasus Aktif sebesar 10.825 kasus atau 0,3% dari total keseluruhan kasus, dan ini jauh lebih baik daripada rata-rata Global yang sebesar 7,4%.
Apabila dibandingkan dari kondisi puncak di 24 Juli 2021, maka persentasenya sudah turun 98,11%.
Kasus Konfirmasi Harian rata-rata 7 hari (7DMA) sebesar 543 kasus, dengan tren penurunan per 7 November yaitu sebanyak 444 kasus, atau sudah turun 99,2% dari situasi puncak 15 Juli 2021.
Secara nasional, persentase Tingkat Kesembuhan ( Recovery Rate /RR) adalah 96,37% lebih baik dari Global yang sebesar 90,52%, Tingkat Kematian ( Case Fatality Rate /CFR) adalah 3,38%, dengan penurunan total kasus aktif adalah -97,59%.
“Selama 2021 ini, tren penurunan kasus secara konsisten terjadi di Jawa-Bali maupun Luar Jawa-Bali dengan tren penurunan di luar Jawa Bali yang lebih tinggi dibandingkan Jawa-Bali. Proporsi kasus dari luar Jawa-Bali menurun sejak akhir Oktober 2021. Data proporsi Luar Jawa-Bali terhadap Total Kasus Nasional (per 7 November): Kasus Konfirmasi 25,2% (112 dari 444 kasus), dan Kasus Aktif 47,9% (5.736 dari 11.960 kasus),” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam Konferensi Pers Ratas Evaluasi PPKM, Senin (08/11/21).
Kondisi yang terus membaik ini juga diakui oleh WHO, di mana dalam Covid-19 Situation Report No. 79 (3 November 2021), disebutkan oleh WHO bahwa seluruh Provinsi di Indonesia telah berada pada Tingkat Penularan Masyarakat ( Community Transmission /CT) Level 1 atau Tingkat Penularan Rendah. Hal ini berarti seluruh provinsi sudah berada pada CT1, yang merupakan tingkat penularan/infeksi rendah pada periode 25 hingga 31 Oktober 2021.