Koordinasi Antar Dinas di Kota Tasik Perlu Diperbaiki

Senin 08-11-2021,11:00 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, TAWANG — Minimnya koordinasi dalam mengelola sampah di aliran sungai, menjadi kendala serius dalam menekan risiko sumbatan saluran. Terutama di musim penghujan yang belakangan ini curahnya cukup intens, bahkan membuat sejumlah titik mengalami sumbatan.

Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kota Tasikmalaya Iwan Setiawan menuturkan persoalan tidak hanya masih banyaknya warga membuang sampah rumah tangga bahkan industri ke saluran air. Minimnya, koordinasi antar stakeholder menjadi problem serius dalam menanggulangi sumbatan di sungai maupun anak sungai.

“Memang ini perlu sinergitas, apalagi di tengah masifnya hujan bulan-bulan ini.

Kami tengah menjajaki kolaborasi supaya warga atau minimal pihak terkait yang berada di bantaran sungai untuk jajaki sinergitas dalam menekan risiko sumbatan,” ujarnya kepada Radar, Minggu (7/11/2021).

Menurut dia, gerakan kebersihan apabila dilakukan di satu titik sungai saja, tidak akan bertahan efektif. Sebab, aliran sungai tergantung dari kondisi kebersihan di hulu, yang secara estafet nantinya mempengaruhi aliran di hilir ketika volume sampah yang dibuang ke sungai tinggi.

“Ini efektif 2-3 jam saja paling, nanti ada lagi sumbatan. Belum lagi di saluran gorong-gorong warga, atau aliran air lainnya. Kami sering temukan sumbatan dan genangan saluran itu karena sampah yang menyumbat saluran air. Apalagi sekarang kondisi hujan sedang intens sekali,” papar Iwan menceritakan.

Pihaknya mengklaim sosialisasi dan edukasi terhadap masyarakat sudah dilakukan semasif mungkin. Sayangnya kesadaran kolektif bukanlah perkara mudah, sehingga masih saja ditemukan sampah berceceran di aliran sungai mau pun saluran air di lingkungan pemukiman warga.

“Kami juga akan berusaha menggandeng pihak-pihak terutama dari kalangan masyarakat untuk sama-sama mengawasi dan menjaga lingkungannya, supaya kondisi hujan ini tidak berisiko genangan air atau sumbatan saluran yang diakibatkan sampah yang dibuang sembarangan,” harapnya.

Tidak hanya ketidaknyamanan warga dalam beraktivitas, curah hujan yang tinggi pun mesti diwaspadai masyarakat akan adanya peningkatan penyakit diakibatkan genangan air dan lain sebagainya. Mulai dari Demam Berdarah Dengue (DBD) yang erat kaitannya dengan genangan air di lingkungan masyarakat.

“Betul DBD mesti kita perhatikan, sebab ini akan berpotensi terjadi ketika kondisi pemukiman kurang terjaga akibat genangan air dan kurangnya masyarakat dalam membersihkan lingkungan sekitarnya,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat.

Selain DBD, kata dia, potensi penyakit yang diakibatkan cuaca hujan seperti flu, diare dan reaksi alergi bagi warga yang sensitif dengan kondisi udara atau air kurang bersih.

“Maka selain kita tetap terapkan protokol kesehatan ditengah masih berlangsungnya pandemi Covid-19 atau menghindari potensi datangnya lonjakan kasus kembali, perlu diwaspadai kondisi-kondisi ini,” ujar dia. (igi)
Tags :
Kategori :

Terkait