radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menilai potensi pergerakan tanah di Kabupaten Garut masih tinggi di bulan ini. Hal tersebut diketahui berdasarkan hasil tumpang susun peta gerakan tanah atau kondisi geologi setempat, ditambah prediksi curah hujan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
“Melihat dari susun peta itu, ada peningkatan potensi gerakan tanah di Kabupaten Garut pada November sangat tinggi,” ujar Kepala Bidang Gerakan Tanah PVMBG Agus Budianto saat dihubungi wartawan, Rabu (3/11/2021).
Agus menerangkan, bencana pergerakan tanah ini mengancam Kabupaten Garut di musim hujan karena sebagian besar wilayahnya memiliki topografi perbukitan atau pegunungan. “Untuk yang datar yang wilayah perkotaan saja. Sisanya bukit dan gunung. Jadi potensi pergerakan tanah ini tinggi,” ujarnya.
Melihat potensi itu, masyarakat pun diimbau waspada. Karena pergerakan tanah bisa mengakibatkan bencana longsor. “Jadi kalau ada pergerakan tanah di masa lalu harus didata dan dilaporkan oleh masyarakat sekitar kepada BPBD. Sebab, gerakan tanah bisa diprediksi,” terangnya.
Menurut dia, memasuki musim penghujan, masyarakat yang tinggal di zona merah atau rumahnya yang terletak di dekat tebing untuk lebih waspada dengan ancaman pergerakan tanah. “Gerakan tanah itu juga dipicu oleh curah hujan. Masyarakat harus memantau curah hujan. Kalau curah hujan tinggi, segera lapor ke BPBD,” terangnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk lebih waspada. “Sosialisasi terus dilakukan, tinggal langkah-langkah itu dilakukan di level masyarakat ketika musim hujan terjadi. Jadi deteksi itu dilakukan dari level masyarakat,” terangnya.
Pihaknya juga sudah melaksanakan apel kesiapsiagaan untuk menghadapi bencana hidrometeorologi. “Kita juga sudah bersinergi dengan TNI Polri, juga dengan seluruh kecamatan sudah diminta melakukan antisipasi untuk meminimalisir dampak bencana hidrometerologi,” ujarnya.
“Kita saat ini sudah menetapkan status siaga bencana. Memang untuk peralatan kita masih terkendala. Tapi kita berkoordinasi dengan instansi lain. Jadi insya Allah bisa tercover,” paparnya. (yna)