Radartasik.com, BANJAR — Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) Pemberdayaan Perlindungan Perempuan dan Anak (P3A) Kota Banjar Suryamah SH melalui Kabid Rehsos Kokom Komala mengatakan, persoalan tentang anak jalanan seakan tidak ada henti-hentinya. Derita karena keadaan ekonomi, acap kali menjadi alasan sehingga anak putus sekolah dan lebih memilih di jalanan.
Ujung-ujungnya para anak jalanan ini terjaring razia dan diamankan sementara di dinas sosial. Seperti pada Senin (01/11/21), Satpol PP Kota Banjar menjaring dua bocah yang dikategorikan anak telantar.
"Peranan keluarga sangat penting dalam pola asuh anak, agar anak tidak 'turun' ke jalan," kata dia kepada wartawan, Selasa (02/11/21).
Hasil assesmen terhadap keduanya, banyak problematika yang dialami sehingga mereka nekat hidup di jalan. Salah satunya yang dialami Fi. Bukan hanya tidak mau tinggal di rumahnya, dia pun enggan bersekolah.
“Ibunya merupakan KPM PKH, namun karena anaknya tidak mau sekolah, maka kepesertaanya hilang. Jika orang tuanya tidak mau mengurus, bisa dialihkan pengasuhannya ke panti," jelasnya.
Keadaan ini, lanjut dia, tidak bisa dibiarkan. Agar tidak ada lagi kasus serupa, pihaknya akan melakukan assesmen kepada orang tuanya.
Di tempat terpisah, Kadisdikbud Kota Banjar H Lukmanulhakim MSi menyadari bahwa permasalahan sosial cukup kompleks sehingga butuh penanganan secara bersama-sama.
Hanya saja, disdikbud berada di ranah pendidikan sehingga siap memfasilitasi anak putus sekolah untuk bisa kembali mengenyam pendidikan.