radartasik.com, TASIK - Jelang peringatan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November atau bertepatan HUT Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-76, Pengurus PGRI Cabang Bungursari mendukung peningkatan profesionalisme guru. Salah satunya meminta para guru fokus mengajar dan tidak terjebak pada proses administrasi.
”Semoga momentum HUT PGRI ke-76, guru harus lebih profesional, jangan sampai ada lagi tugas lain menggerogoti profesionalitasnya. Di samping mendapatkan tugas menjadi pendidik, di lapangan sering kali guru juga menjadi tata usaha atau operator,” kata Ketua PGRI Cabang Bungursari Kendra Rodiyansah SPd kepada Radar, Senin (1/11/2021).
Untuk menuju guru profesional tersebut, pihaknya mengawali peringatan HUT PGRI ke-76 dengan lomba olahraga yakni sepak bola, hadangan, basket dan bulu tangkis.
“Ini bagian dari peningkatan kompetensi kepribadian, karena dengan olahraga bisa meningkatkan kerja sama, kedisiplinan dan lainnya,” katanya.
Untuk mengarahkan kepada pedagogik dan profesional guru, pihaknya membuat lomba tulisan artikel ilmiah dan mengajar. “Lalu untuk sosialnya, kita melaksanakan bakti sosial dan memberikan penghargaan kepada guru-guru Kecamatan Bungursari yang sudah sepuh,” ujarnya.
Hasilnya, dengan adanya peringatan HUT PGRI ke-76 untuk sejumlah 257 guru PNS dan non PNS dari tingkat SD hingga SMP bisa mengantarkan generasi penerus bangsa yang berkualitas dan berkarakter.
Kemudian, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Bungursari Yayan Kartiyan SPd MPd menjelaskan, peringatan Hari Guru atau HUT PGRI harus dijadikan momentum untuk memperbaiki nasib guru honorer.
“Momentum HUT PGRI kali ini, semoga menjadi kado istimewa para guru honorer untuk bisa langsung diangkat menjadi PPPK. Utamanya mereka yang sudah puluhan tahun mengabdikan diri untuk mengajar,” katanya.
Sebab, kini juga belum mampu menjadi kebijakan yang efektif dalam menyelesaikan masalah kesejahteraan. Oleh karenanya, penting mengangkat guru honorer untuk menjadi PPPK atau PNS.
“Guru dan Tenaga Kependidikan honorer memiliki semangat kerja yang tidak jauh beda dengan guru ASN. Untuk itu, harus diusahakan menjadi PPPK atau PNS,” ujarnya. (riz)