radartasik.com, BANJAR — Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol) PP Kota Banjar kembali merazia beberapa anak jalanan dan manusia silver di beberapa titik lampu pengatur lalu lintas di Kota Banjar. Total ada dua manusia silver yang diamankan dan diangkut ke Satpol PP.
Selain itu, dua pengamen asal Banjar yang putus sekolah juga ikut diangkut dan diamankan ke Kantor Satpol PP Banjar. “Jumlahnya dua orang manusia silver yang sudah berusia dewasa, setelah kami cek domisilnya dari luar Banjar. Kemudian kami juga berhasil mengangkut dua pengamen yang masih anak-anak, domisilinya warga Banjar. Keduanya putus sekolah,” kata Kepala Satpol PP Kota Banjar Eddy Nurjaman, Senin (1/11/2021).
“Bagi anak-anak putus sekolah perlu dilakukan analisis agar bisa mendapatkan kembali haknya. Sedangkan bagi manusia silver harus mencari solusinya agar mendapat pekerjaan yang layak,” ujar Eddy.
Fi, pengamen yang diamankan Satpol PP mengaku mendapat uang hasil ngamen di Pasar Banjar dan di sekitar lampu merah taman kota sekitar Rp 259 ribu. Ia terpaksa mengamen karena putus sekolah sejak kelas enam SD.
Kini dia berusia 16 tahun dan tinggal di Sumanding Kulon. “Dipake (uangnya) buat makan dan jajan,” katanya.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial PerAlindungan dan Jaminan Sosial DiAnas Sosial P3A Kota Banjar Kokom KoAmala mengatakan pemerintah akan memfasilitasi para gepeng untuk diAlatih kerja. Namun kendalanya, para geApeng sebagian besar menolak untuk diAberAdayakan melalui balai latihan kerja.
Ia menjelaskan fasilitas pemberdayaan di balai latihan kerja, merupakan gepeng yang berasal dari Kota Banjar. Kata dia, beberapa pengemis menolak untuk dilatih kerja sesuai keahliannya. “Permasalahan pengemis yang tidak jera mengemis lagi itu karena kompleks, mereka tidak ada lapangan kerja sementara mereka membutuhkan makan,” kata dia.