radartasik.com, CIAMIS - Empat remaja, Yudi (19), Ilham Muhamad (21), Adi Pratama (18) dan Sansan (17) yang merupakan warga Ciamis menjadi korban pembacokan geng motor, Minggu (30/10/2021) sekitar pukul 01.30 dini hari di Jalan IR H Juanda. Akibat kejadian tersebut semua korban mengalami luka dan harus dirawat di RSUD Ciamis.
Ilman Muhammad (21), salah satu korban pembacokan mengatakan, awalnya bersama tiga temannya sedang makan di sekitar Terminal Ciamis. Kemudian, ada banyak motor kompoi dan mereka berteriak kata-kata kasar serta mengacungan jari tengah. Karena penasaran dirinya bersama teman-teman inisiatip mengejar mereka.
Kemudian, kata dia, setelah terjatuh mereka menghampiri dan melakukan pengeroyokan. “Ada yang dipukul, dibacok sampai dilempari menggunakan batu. Setelah mengeroyok kami, mereka langsung pergi ke arah Tasikmalaya,” kata dia, menjelaskan.
“Pengeroyokan itu bisa berhenti karena banyak masyarakat yang datang menolong, akhirnya mereka pergi. Kemudian kami langsung dibawa ke rumah sakit, saya sendiri luka bacokan di kepala ada sembilan jahitan,” kata dia, menambahkan.
Sansan (17), korban lainnya menjelaskan selain mengeroyok, mereka juga merampas kunci motor. Kemudian, setelah dibawa ke rumah sakit gerombolan itu ternyata masih penasaran dan mencari-cari.
“Saat kami sampai di RSUD Ciamis, mereka menyerang atau datang ke depan RSUD Ciamis, sasarannya warga yang menjenguk pasien, beruntung masyarakat sekitar melawan dan mereka pergi,” ujar dia, menjelaskan.
“Saya bersama teman-teman benar-benar tidak menyangka bisa diserang geng motor. Atas kejadian ini kami sudah melaporkannya ke pihak kepolisian, mudah-mudahan pelakunya bisa segera tertangkap,” harapnya.
“Sekitar pukul 01.00 ada perkelahian yang menjadi korbannya empat orang. Setelah membacok dan mengeroyok gerombolan puluhan motor itu langsung pergi. Kemudian warga langsung menolong para korban dan membawanya ke RSUD Ciamis,” terangnya.
Saat dikonfirmasi terkait pengeroyokan empat remaja oleh geng motor, Kasat Reskrim Polres Ciamis Iptu Afrizal Wahyudi Achmad, melalui sambungan teleponnya belum memberikan jawaban. (isr)