Ketum Muhammadiyah Minta Hilangkan Ego Merasa Diri Lebih Baik dari yang Lain

Sabtu 30-10-2021,15:45 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, JAKARTA - Ketua Umum Pimpinan Pusat (Ketum PP) Muhammadiyah Haedar Nashir berpesan agar semua golongan mengedepankan persatuan dam kesatuan. Egoisme golongan dan merasa diri lebih baik merupakan sikap yang akan menghancurkan persatuan.

Dia mencotohkan Uni Soviet yang terpecah menjadi 15 negara salah satunya diakibatkan oleh egosentrisme masing-masing golongan yang enggan bersatu dan merasa dirinya lebih baik dari golongan yang lain.

“Maka penting bagi para elit negeri dan para warga bangsa untuk terus muhasabah, koreksi diri dan selalu rendah hati agar kita selalu bertanya apa yang sudah kita berikan secara maksimal untuk memajukan negeri ini, untuk memajukan bangsa ini, untuk memberi peran rahmatan lil alamin untuk semesta,” tutur Haedar Nashir dikutip keterangan tertulisnya, Sabtu (30/10/2021).

Haedar menegaskan bahwa Indonesia sebagai Negara Pancasila Darul Ahdi Wa Syahadah harus dibangun di atas kebersamaan semua pihak yang saling berbeda latar belakang identitas.

“Indonesia adalah milik bersama yang kita bangun, kita perjuangkan dan kita majukan bersama. Dan insyaallah dalam spirit kebersamaan itu kita akan menjadi maju dan sebaliknya sekali ada benih pecah-belah karena satu dan sekian banyak warga dan elit bangsa merasa paling memiliki Indonesia, lupa bahwa Indonesia hadir untuk semua maka kita belajar ada negara besar yang terpecah menjadi 15 bagian,” ingatnya.

Tentu kita tidak ingin Indonesia mengalami hal yang sama, sambung Haedar, karena di antara tubuh bangsa kita ada yang merasa bisa membangun bangsa kita ini sendirian.

“Insyaallah Muhammadiyah tidak pernah menjadi komponen yang merasa bisa membangun bangsa ini sendirian. Muhammadiyah selalu bersama komponen bangsa yang lain, Muhammadiyah selalu bersama pemerintah dan negara tercinta ini untuk Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur sebagaimana cita-cita para pendiri bangsa dalam spirit Islam baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur,” tambahnya.

Dalam forum pengukuhan Rektor Universitas Muhammadiyah (UM) Palu itu, Haedar lebih lanjut menegaskan bahwa dakwah Muhammadiyah di seluruh wilayah Indonesia hingga daerah terpencil dan terluar bukan untuk kepentingan dirinya sendiri, tapi untuk mengamalkan ajaran Al-Ma'un Kiai Ahmad Dahlan, yakni melayani dan memajukan kepentingan masyarakat umum.

“Terakhir pesan kami sebagai orangtua, Muhammadiyah hadir untuk bangsa, untuk negara, untuk umat dan kemanusiaan semesta. Kita bikin sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit, dan segala macam pranata amal usaha itu begitu juga 'Aisyiyah dan komponennya dari Pusat sampai bawah bukan untuk Muhammadiyah, tapi untuk bangsa, untuk umat dan untuk kemanusiaan semesta,” tegasnya. (dal/fin).

Tags :
Kategori :

Terkait