Pemuda Pelecut Akal dan Rasa

Kamis 28-10-2021,10:00 WIB
Reporter : syindi

radartasik.com, Selamat Hari Sumpah Pemuda! Mulailah dari dirimu sendiri. Mulailah dari hal yang kecil. Mulailah dari sekarang! Kalimat itulah yang harus dipegang teguh generasi muda dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda hai ini (28/10/2021).

Melalui momen ini, generasi muda diharapkan terlibat dalam nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Sebab sejarah sumpah pemuda bermula dari ikrar yang disampaikan golongan muda pada tanggal 28 Oktober 1928. Melalui ikrar tersebut, ditegaskan bahwa mereka bertanah air satu, berbangsa satu, dan berbahasa satu.

Lantas, bagaimana cara memperingati Hari Sumpah Pemuda 2021, khususnya bagi generasi muda di Tasikmalaya? Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Tasikmalaya Opik Taopik Rahman mengatakan pemuda harus mampu berjuang di situasi apapun. Salah satunya di tengah wabah yang melanda saat ini.

“Yang dibutuhkan saat ini ialah kreativitas dan kemampuan segenap komponen khususnya pemuda,” ungkapnya kepada Radar, kemarin (26/10/2021).

Pandemi, kata dia, merupakan salah satu bencana yang dampaknya harus diminimalisir. Dalam hal ini, pemuda harus mampu membantu masyarakat untuk bisa terhindar dari Covid-19 seperti vaksinasi, protokol kesehatan dan upaya lainnya. “Jadi pengabdian itu direalisasikan melalui mitigasi bencana pandemi,” ucapnya.

Hal serupa juga diungkapkan Ketua KNPI Kabupaten Tasikmalaya Nana Sumarna yang mengatakan sumpah pemuda menjadi momentum penyemangat. Meskipun dalam situasi pandemi, bukan berarti para pemuda tidak bisa produktif. “Selalu ada peluang untuk tetap berkarya meski situasinya saat ini berbeda,” ucapnya.

Selain itu, banyaknya pembatasan tentunya membuat aktivitas masyarakat terhambat. Para pemuda harus berperan dalam menjembatani kepentingan masyarakat dengan pemerintah. “Misal dengan memfasilitasi untuk keperluan masyarakat soal administrasi kependudukan dan lain-lain,” terangnya.

Bendahara GP Ansor Kota Tasikmalaya, Opik Taupikul Haq menjelaskan sejarah telah mencatat dengan tinta emas kegemilangan pemuda selalu menjadi bagian yang tidak terpisahkan, dari pelaku perubahan negeri ini.

Upaya untuk mewujudkan peran strategisnya pemuda sangat berat, maka diperlukan seperangkat modal dasar atau bekal, yang secara inhener melekat dan tumbuh di dalam diri setiap pemuda. “Diantaranya penguasaan terhadap teknologi informasi, pengalaman berorganisasi, kekuatan jaringan, kekuatan cinta dan karakter,” katanya.

Ketua GP Ansor Kabupaten Tasikmalaya, Asep Muslim mengatakan pemuda harus menjadi penyemangat bagi masyarakat. Tidak bisa dipungkiri pandemi ini berdampak negatif terhadap berbagai aspek kehidupan. “Di sini pemuda harus menjadi pelopor untuk bangkit dari keterpurukan efek pandemi,” ucapnya.

Sekretaris Karangtaruna Kota Tasikmalaya, Arief Abdul Rohman mengatakan konteks perjuangan pemuda saat ini adalah membangkitkan geliat ekonomi. Pemuda harus mampu menghasilkan karya yang bisa membantu perekonomian masyarakat. “Pemuda harus bersatu untuk membantu pemulihan ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini,” katanya.

Ketua Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya Bode Riswandi mengatakan naskah sumpah pemuda merupakan buah intelektual. Dari hal tersebut dia menyimpulkan bahwa para pemuda tidak bisa mengandalkan otak omong kosong. “Kita dipecut untuk memberdayakan akal dan rasa,” tuturnya.

Tokoh Muda Kabupaten Tasikmalaya, Fahmi Muzaki mengatakan bahwa sumpah pemuda merupakan momen kebersamaan. Di tengah pandemi ini, para pemuda harus bahu membahu untuk saling menguatkan agar pandemi ini bisa segera dilalui. “Semangat gotong royong harus terus dipupuk agar bisa bangkit,” ucapnya.

Lanjut Fahmi, pemuda adalah simbol kekuatan bangsa. Sehingga ketika pemuda mampu bergerak bersama-sama maka bangsa kita akan kuat menghadapi pandemi ini. “Kita percaya apabila pemuda bersatu, maka akan tercipta kekuatan yang hebat,” terangnya.

Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya Andi Perdiana mengatakan sumpah pemuda dideklarasikan tanpa embel-embel organisasi. Dia melihat ada semangat bhineka tunggal ika dalam momentum tersebut. “Perbedaan tidak harus membuat kita lupa bahwa kita punya permasalahan yang sama,” ucapnya.

Maka dari itu, menurutnya dalam hal ini pemuda dari berbagai kelompok seharusnya mampu bersatu. Supaya setiap persoalan yang ditimbulkan akibat pandemi bisa lebih teratasi. “Kita harus memupuk kepedulian bersama, supaya di tengah persoalan yang kompleks ini kita bisa saling meringankan satu sama lain,” katanya.

Tags :
Kategori :

Terkait