radartasik.com, TAROGONG KIDUL — Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Garut terus melakukan pengembangan pangan berbasis lokal yang terbuat dari bahan di luar beras dan terigu. DKP bekerjasama dengan para siswa dan siswi jurusan tata boga di SMK Negeri 3 Garut.
“Kita coba kembangkan inovasi pangan lokal non beras dan non terigu dengan melibatkan siswa,” ujar Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan DKP Garut Yani Yuliani kepada wartawan, Rabu (27/10/2021).
Dalam pengembangan pangan lokal yang melibatkan siswa, pihaknya menyelenggarakan perlombaan pembuatan pangan lokal di sekolah. “Ada 20 tim yang ikut dalam lomba itu, satu timnya tiga orang. Pesertanya kita batasi, karena tempatnya terbatas,” ujarnya.
Melihat antusias peserta, pihaknya akan mengadakan lomba tahap dua. Hal ini dilakukan untuk menggali potensi para siswa dalam membuat makanan olahan lokal.
Yani menuturkan, ada beberapa kriteria dalam perlombaan. Pangan yang disiapkan harus non beras dan non terigu, harus berprinsip Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) serta memenuhi fungsi keseimbangan unsur pangan beserta tingkat keamanannya.
Ia berharap kegiatan itu juga dapat menyejahterakan para petani pangan lokal di Kabupaten Garut.
“Harapannya mudah-mudahan dengan kita melakukan sosialisasi penganekaragaman melalui lomba, melalui kegiatan-kegiatan seperti ini kita berharap Kabupaten Garut semakin mampu mengakses pangan-pangan lokal yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok tani di Kabupaten Garut. Soalnya secara tidak langsung juga mampu meningkatkan pendapatan para petani produk pangan lokal,” ujarnya.
Kepala Jurusan (Kajur) Tata Boga SMKN 3 Garut Ai Kurniati berAharap para siswa, khususnya di SMKN 3 Garut terus berkreasi dan berkarya dalam menciptakan pangan, khususnya yang berbasis lokal. “Alhamdulillah khususnya ibu priAbadi, dengan adanya acara seperti ini senang sekali, alhamAdulillah terAAutaAma unAtuk anak-anak biAsa lebih meAngemAbangAkan poAAAtenAsiAnya,” paAparnya. (yna)