Radartasik.com, KOTA TASIK — Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan perbaikan gorong-gorong di Alun-Alun Kota Tasikmalaya. Sebab, berhari-hari material galian menumpuk di bahu jalan sehingga ruas jalan menyempit.
”Kalau materialnya wajar sih. Kalau galiannya berhari-hari tidak diangkat kan jalan jadi sempit. Tiap siang pasti macet di alun-alun,” ujar Kristianto (40), warga Saptamarga kepada radartasik.com, Senin (25/10/21).
Dia mengaku setiap hari melintasi jalan tersebut menuju tempat kerja di Jalan Djuanda. Antrean kendaraan selalu terjadi siang hari. Padahal, lampu merah sudah hijau, namun kendaraan tersendat.
”Kalau lewat jalan yang ada perbaikan gorong-gorong antreannya panjang kayak dari Alun-Alun ke Sutsen (Sutisna Senjaya),” terangnya.
Hal senada diutarakan Nur Kusuma (28), pengguna jalan lainnya. Setiap jam-jam sibuk, jalan yang gorong-gorongnya diperbaiki selalu menyebabkan kemacetan.
”Lewat Jalan Galunggung ada galian, ke Tentara Pelajar tembus ke Pasar Mambo juga ada. Kalau ke Citapen antre di stopan ke arah Sutsen. Sudah seminggu lebih begini kang,” tuturnya.
Wali Kota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf angkat bicara soal ini. Dia menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan selama perbaikan gorong-gorong tersebut.
”Ini upaya kita untuk menghindari genangan ataupun banjir ketika hujan. Mohon maaf, selama perbaikan agak terganggu. Ini juga untuk kepentingan masyarakat dan pengguna jalan ke depan,” tuturnya.
Kendala Anggaran
Jelas dia, Pemkot Tasikmalaya dalam mengerjakan gorong-gorong ini dihadapkan pada persoalan refocusing anggaran. Karena perbaikan gorong-gorong menggunakan dana Bantuan Keuangan (Bankeu) dari Pemprov Jabar.
”Kalau yang sudah berjalan perbaikan dan teken kontrak, tidak mungkin juga harus dihentikan. Ini akan menjadi masalah baru,” tuturnya.
Awalnya, jelas dia, secara keseluruhan bantuan keuangan dari provinsi ini sekitar Rp 450 miliar. Karena kekurangan anggaran, maka hanya menjadi Rp 283 miliar.
”Kita sedang perjuangkan ke Pak Gubernur (Ridwan Kamil), kalau yang sudah teken kontrak dan berjalan tidak mungkin di-delate. Ini menjadi masalah baru karena sudah pembongkaran masak harus diurug lagi nanti mengeluarkan biaya lagi,” tegas dia. (rezza rizaldi / radartasik.com)