radartasik.com, TASIKMALAYA — Mengkaji dan mempelajari sejarah Nabi Muhammad, mempelajari berbagai kemuliaannya harus dilakukan setiap saat, tidak hanya pada moment kelahiran Nabi, namun setiap saat kita kaji agar menjadi idola yang sesungguhnya, mengikuti ajarannya yang diperintakan Allah agar kita termasuk ummat yang kelak akan mendapatkan syafa'at dari Rosulullah SAW.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) dalam video yang di upload di chanel youtube Adi Hidayat Official edisi 14 Oktober 2021 menjelaskan, Syafa'at berasal dari bahasa Arab Syafa'ah, yang secara bahasa dari kata Syafa' bisa diartikan, sesuatu yang menggenapkan, sesuatu yang meringankan, bisa juga diartikan permohonan, pemaafan dari sesuatu yang dilakukan.
Dalam QS Az- Zumar ayat ke 44 Allah berfirman yang artinya : Katakanlah: "Hanya kepunyaan Allah syafa'at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan langit dan bumi. Kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan".
“Ayat ini menegaskan bahwa setiap kita berpeluang mendapatkan syafa'at dan syafa'at adalah milik Allah, maka Allah menegaskan dalam QS Az Zukhruf ayat 86, Dan sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memberi syafa'at; akan tetapi (orang yang dapat memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka meyakini(nya),” tutur UAH.
Lalu lanjut UAH, siapa yang mendapat syafaat. Dalam ayat di atas dijelaskan bahawa : Pertama Setiap kita berkesempatan mendapat syafaat, kedua Selain Allah tidak ada yang memiliki hak prerogatif menentukan yang mendapatkan syafaat. Lalu siapa saja yang akan berpeluang mendapatkan syafaat ini. Allah berfirman dalam QS Ali Imran ayat 31, yang artinya, Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
“Jadi yang mendapat cinta Allah, bukan berbentuk materi dunia, bukan kedudukan, tetapi ampunan dari segala dosa dan ampunan dari segala dosa-dosa itu adalah buah dari syafaat. Sehingga orang yang mau mengikuti tutunan dan menjadi ummat nabi Muhammad SAW, ini syarat pertama mendapat syafa'at,” terangnya.
Setidaknya ada lima waktu kita menegaskan bahwa kita adalah ummat Nabi Muhammad, yakni kalimat syahadat dalam sholat. Sepanjang kita sholat dan menunaikan perintah Allah, kita sudah termasuk frame penerima syafa'at.
Bagaimana ciri seseorang yang mengucapkan syahadat dari qolbu atau jiwanya. Dalam Alquran surat Al Hujurat ayat 14, Allah berfirman yang artinya: “Orang-orang Arab Badui dan berkata kepada Rosulullah: "Kami telah beriman". Katakanlah: "Kamu belum beriman, tapi katakanlah 'kami telah tunduk', karena iman itu belum masuk ke dalam hatimu; dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikitpun pahala amalanmu; sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
“Jika syahadat masuk dalam jiwa seseorang, maka ada getaran berbentuk keyakinan tanpa ragu atau yang getaran itu disebut Iman, dan itu akan menjadi cahaya yang membimbing anggota tubuhnya, sesuai dengan bimbingan imannya. Perbuatan dalam bahasa arab disebut dengan amal, bimbingan iman yang mengiri perbuatan yang disetujui oleh Allah disebut sholih. Maka munculkan istilah amal sholih. Maka, dalam Alquran setiap ada kalimat iman, pasti di iringi amal sholih, seperti dalam surat Al Ashr” tegasnya.
sehingga akan kelihatan dari perilaku seseorang jika anggota tubuh ini didampingi iman, seperti dalam QS An Nur ayat 30 dan 34, ketika menyebutkan fungsi mata, begitu juga dalam QS Al Hujjurat ayat 11 tentang menjaga lisan. “Jadi ini lah rumus umum pertama dimana setiap orang berpeluang mendapat syafa'at dengan melakukan amal sholih,” tutur UAH.
Kedua, kunci cepat mendapatkan syafa'at ada amalan khususnya: dalam hadits Nabi SAW. Orang yang paling utama mendapatkan syafa'at Nabi Muhammad adalah orang yang paling banyak bersholawat kepada Nabi. Manfaat sholawat bukan hanya mendapatkan pahala 10 kali lipat dari 1 kali sholawat, namun esensi sholawat itu selain menghadirkan pahala untuk kita, bentuk balasan dari sholawat dari Allah yang diberikan pada hamba secara umum dalam QS Al Baqoroh ayat 157 yakni Rohmat. Dan puncak dari Rohmat Allah adalah ampunan dari semua dosa.
“Seperti dalam QS Az Zumar ayat 53. Ayat ini diturunkan kepada hambanya yang terlalu banyak melakukan kesalahan, banyak melakukan dosa dan maksiat namun ingin kembali kepada Allah, maka jangan putus asa akan rahmat Allah,” ungkapnya.
Jadi mari kita kumpulkan amal sholeh, perbanyak bersholawat serta tingkatkan interaksi dengan Alquran, agar kita mendapat syafa'at di hari akhir nanti. (Aisyah/Radartasik.com)