Hasil olah TKP, kata Kapolres, kedalaman sungai bervariatif, mulai dari kedalaman kurang dari satu meter hingga kedalaman lima meter. Dasar sungai, merupakan material batuan dan kondisinya licin.
Sementara air permukaan, sambung dia, cukup tenang. Namun hal ini berbeda dengan permukaan di dasar sungai yang memiliki arus cukup kuat.
"Arek-arek menyeberang dari barat ke timur setelah mengambil sampah. Mungkin ada beberapa orang yang terpeleset dan saling menarik, sehingga tenggelam. Sekarang masih kami selidiki secara pasti mengenai kejadian tersbut, " jelasnya.
Tim Inafis melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Sungai Cileueur Leuwi Ili di Desa Utama Kecamatan Cijeungjing, Sabtu (16/10/2021).
Disampaikan kapolres, kegiatan yang dilangsungkan siswa dan siswi ini dalam rangka membersihkan sampah di sekitar sungai. Dengan begitu, mereka yang terdiri dari 150 siswa ditambah 13 pembina menyusuri sungai.
"Keterangan dari beberapa orang saksi di lokasi, siswa MTs Harapan Baru ini ada kegiatan menyusuri sungai. Kegiatan Pramuka dari Mts bukan dari kwartir," paparnya sekaligus menambahkan bahwa 13 orang dari rombongan itu terseret arus.
Namun kapolres juga menyesalkan, pembina kegiatan tidak melengkapi pengaman bagi peserta, seperti halnya penyediaan pelampung.
"Kami tidak tememukan alat keselamatan, namun informasinya bahwa mereka bergandengan tangan," sebut dia.