radartasik.com, CIAMIS — Atlet selam peraih medali emas pada PON Papua, Dheya Nazhira Nur Amalina (17) menjadi polemik ketika kepulangannya dari Bandung ke Ciamis menggunakan bus dan tanpa ada penyambutan dari pemerintah daerah.
Berbagai komentar pun bermunculan di media sosial, mulai dari menyayangkan kepada Pemkab Ciamis yang tidak melakukan penyambutan terhadap atlet yang sudah mengharumkan Ciamis di tingkat nasional dan komentar lainnya. Menyikapi hal tersebut, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya pun angkat bicara.
“Saya tidak membela KONI atau SKPD terkait, tapi memang kenyataannya tidak ada informasi jadwal kepulangan. Apalagi sebelumnya ada edaran dari KONI, bahwa atlet PON harus menjalani karantina atau isolasi terlebih dahulu sebelum kembali ke daerahnya masing-masing,” ujarnya kepada Radar, Kamis (14/10/2021).
Menurut Herdiat, atlet PON berangkat ke Papua bersama-sama dan pulang pun harus tetap bersama serta isolasi terlebih dahulu, setelah itu daerah akan mengadakan penjemputan. “Karena pulang pun ada protokolnya, tidak ujug-ujug pulang. Mungkin atlet kita ada kepentingan lain jadi pulang duluan. Sebetulnya kita pantau, berangkat sama-sama pulang sama-sama,” kata dia, menjelaskan.
Kata dia, terkait persoalan ini semuanya diharapkan berpikiran baik, tidak negatif. Karena mungkin ada sesuatu yang lebih penting. “Tapi ini kan dari provinsi dan cabor bersangkutan tidak ada pemberitahuan apa-apa lagi pula pulangnya sendirian,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disbudpora) Kabupaten Ciamis Erwan Darmawan mengatakan, pihaknya meminta maaf atas belum adanya penyambutan setelah kepulangan atlet selam yang sudah meraih medali emas di PON Papua.
“Terus terang kepulangan yang bersangkutan merasa kecolongan, saya kira Dheya masih di Papua karena tidak memdapat kabar baik dari Dheya, keluarganya, cabor provinsi, KONI Provinsi Jabar maupun dari Dispora Provinsi,” kata dia, menjelaskan.