Anak Yatim Tewas Diterkam Harimau Saat Cari Sinyal ke Bukit

Kamis 14-10-2021,19:00 WIB
Reporter : ocean

Radartasik.com, JAMBI — Nasib tragis menimpa Abu Bakar, warga Desa Airbatua Kecamatan Renah Pembarap Kabupaten Merangin Provinsi Jambi. Ia tewas diterkam harimau saat mencari sinyal seluler Rabu (13/10/2021) sore.

Menurut Nilwan Yahya, warga sekitar, saat kejadian banyak pemuda desa di bukit. Namun, nahas bagi Abu Bakar. Dia tidak bisa kabur, dan tewas diterkam si raja hutan.

”Di situ ada bukit. Biasanya tempat pemuda nyari sinyal karena di Desa Airbatu sinyal susah. Saat korban diterkam harimau pemuda lainnya berhamburan menyelamatkan diri,” kata dia dikutip Jambiindependent.co.id, Kamis (14/10/2021).

”Mungkin besok (hari ini, Red) dimakamkan, saya lagi mau ke Desa Airbaru. Kasihan pemuda itu anak yatim,” timpalnya.

Sementara itu, Kapolres Merangin AKBP Irwan Andy mengatakan dia sedang di lokasi. ”Saya saat ini sedang bersama BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam),” kata dia.

Dua hari sebelumnya, seorang warga Desa Marusjaya Kecamatan Renah Pembarap juga diserang harimau saat menyadap karet di kebun. Beruntung korban hanya mengalami luka cakaran pada lengan kanan dan bokongnya.

Kejadian tersebut berawal saat wanita bernama Fami (55) ini sedang menyadap karet bersama suaminya, Sugiono, di kebun yang tak jauh dari desa tersebut, pukul 10.00 hari Senin (11/10/2021).

Keduanya tak sadar, kalau mereka sedang diintai macan. Tiba-tiba, seekor harimau tiba-tiba menyerang Fami dari belakang. ”Harimaunya berukuran lebih kurang dua meter,” ucap Fami menuturkan lewat telepon seluler Rahmat, Kepala Desa Marus.

”Sakit. Spontan saja dia teriak. Mungkin ini lah yang membuat si hewan buas itu kaget, dan kabur. Harimau itu terlihat kurus, tidak bertenaga. Waktu melihat suami saya langsung melarikan diri,” timpalnya.

Setelah mencakar bahu korban, kata dia, harimau itu melarikan getah karet yang membeku di dalam kantong kresek korban.

Akibat kejadian ini, warga Desa Guguk Kecamatan Renah Pembarap menjadi resah. Ketakutan. Pasalnya, jejak tapak kaki harimau masih ditemukan melintas di Desa Guguk.

Warga juga pernah melihat secara langsung harimau melintas di pinggir jalan desa. Jejaknya juga ditemukan di kebun warga. Suara harimau juga pernah terdengar di wilayah Sungai Batang Nilo Kabupaten Merangin.

Kondisi ini membuat warga sangat resah. Tidak berani ke kebun karena ketakutan. Begitu juga malam hari, mereka tidak berani keluar rumah.

”Harimau itu sudah masuk dalam pemukiman. Warga juga menemukan jejak kakinya. Sampai hari ini (kemarin, Red) warga tidak ada yang berani beraktivitas di kebun. Kacau jadinya,” tutur Kepala Desa Guguk Ijas.

Memang sebelumnya (Minggu, 26/09/2021) telah terjadi peristiwa mengerikan. Seorang warga bernama Sidin tewas dengan kondisi patah tulang leher, dan tubuh robek akibat diterkam harimau.

Pasca kejadian itu, Pemerintah Desa Guguk telah mengirim surat kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Jambi. Isinya, memohon batuan tindak lanjut penanganan satwa buas.

Tags :
Kategori :

Terkait