Radartasik.com, KEDIRI - Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur (PW NU Jatim) , KH Marzuki Mustamar mengharapkan pemimpin PB NU yang terpilih dalam muktamar nanti adalah sosok yang berani melawan intoleransi.
"Ketua NU harus berani korbankan apapun demi NKRI. Kalau masih banyak aliran intoleransi radikal, memaksakan kehendak, Ketua NU akan melawannya," kata Kiai Marzuki usai pelantikan jajaran pengurus baru PC NU Kediri masa kidmat 2021-2026 di Aula Muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Rabu (14/10/2021).
Menurut dia, secara umum di NU ingin selamat baik dari akidah maupun negara NKRI tetap kokoh dengan Pancasila sebagai ideologi negara. "Selama ini figur ketua umum PB NU terpilih sesuai dengan zamannya. Hal ini juga tidak terlepas dari campur tangan Tuhan," ujar Kia Marzuki.
Dia pun menerangkan setiap kepemimpinan memiliki tantangan masing-masing. Era kepemimpinan Gus Dur misalnya, pada saat itu mulai masuk aliran bermacam-macam dari internasional ke Indonesia. Lalu di masa kepemimpinan KH Said Aqil Siradj, muncul aliran trans nasional dari ideologi asing yang seolah dipaksakan di Indonesia, di antaranya Wahabi.
Namun ideologi itu terus dilawan oleh PB NU. Ke depannya, Marzuki mengaku memang belum tahu bagaimana tantangannya. Namun kalau masih banyak aliran-aliran intoleransi dan radikal di Indonesia, maka dibutuhkan figur yang kuat melawan ideologi tersebut.
Kiai Marzuki mengakui bahwa secara kelembagaan PWNU Jatim telah memutuskan mendukung KH Yahya Cholil Staquf atau akrab disapa Gus Yahya sebagai calon ketua umum Pengurus Besar NU periode 2021-2026 dalam Muktamar ke-34 di Lampung pada 23—25 Desember 2021.
Sementara itu, Ketua PC NU Kabupaten Kediri, KH Muhammad Ma'mun Mahfud, yang juga hadir dalam pelantikan pengurus baru PC NU Kediri mengaku hingga kini belum ada pertemuan membahas calon-calon ketua PBNU untuk Muktamar 2021 nanti.
Meski PW NU Jawa Timur sudah memberikan dukungan untuk Gus Yahya sebagai calon ketua umum PB NU, dari PW NU Kabupaten Kediri juga belum membahas secara resmi. "Mengenai nama yang akan diusung belum dibahas secara resmi. Ini masih pengumpulan data dari kami. Tetkait sudah adanya nama dari PB NU Jatim belum disosialisasikan," kata dia.
Kendati demikian, KH Muhammad Ma'mun Mahfud menegaskan jika PC NU Kediri menginginkan pemimpin PB NU yang mampu melawan intoleransi dan radikalisme. (antara/mcr17/jpnn)