PWNU Jatim Resmi Usung Yahya Staquf Jadi Kandidat Ketua Umum PBNU

Rabu 13-10-2021,09:15 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, SURABAYA  - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU)  Jaawa Timur (Jatim) secara resmi mengusung dua kandidat dalam gelaran Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-34 yang bakal dilaksanakan di Lampung, 23-25 Desember nanti. Kedua kandidat tersebut adalah KH Miftachul Akhyar sebagai Rais Aam Syuriah dan KH Yahya Cholil Staquf sebagai ketua umum tanfidziyah.

Kedua nama tokoh tersebut diputuskan setelah pleno pengurus syuriah dan tanfidziah PWNU Jatim menggelar rapat tertutup, Selasa (12/10/2021). Hasil rapat itu dituangkan dalam surat keputusan PWNU Jatim yang ditandatangani Rais KH Anwar Manshur, Katib KH Syafrudin Syarif, Ketua KH Marzuqi Mustamar, dan Sekretaris Prof Achmad Muzakki.

Ada tiga poin dalam surat keputusan PWNU Jatim tersebut. Pertama, untuk kebutuhan organisasi ke depan, PWNU Jatim meyakini perlunya dilakukan proses perubahan strategis dalam bentuk regenerasi (tanfidziyah) di tubuh PBNU. Kedua, untuk kepentingan itu, NU Jatim mengambil keputusan dalam bentuk pengusulan KH Miftachul Akhyar dan KH Yahya Cholil Staquf masing-masing sebagai rais Aam dan ketua umum PBNU periode 2021-2026.

Ketiga, PWNU Jatim mengamanatkan kepada pengurus NU di cabang untuk mengamankan keputusan seperti dimaksud pada poin 1 dan 2.

Menurut KH Marzuqi Mustamar, dua nama tersebut dinilai mumpuni dan layak memegang amanah. Karena itu, PWNU Jatim memutuskan keduanya untuk diusulkan sebagai bakal calon pada Muktamar NU ke-34 mendatang. “Keputusan itu diambil setelah melalui rapat pleno yang dihadiri jajaran syuriah dan tanfidziyah,” katanya.

Dia menegaskan, NU membutuhkan regenerasi pada lingkungan tanfidziyah. Saat ini, banyak kader NU yang potensial. Mereka sangat mampu untuk dapat meneruskan dan membawa NU menghadapi tantangan masa mendatang. “Nah, Gus Yahya (KH Yahya Cholil Staquf, Red) merupakan salah satu kader NU yang memiliki potensi untuk itu,” tegasnya.

Bandul dukungan untuk dua tokoh tersebut tampaknya sangat berpengaruh. Sebab, selama ini NU Jatim menjadi salah satu barometer di Indonesia. Maklum, bisa jadi salah satunya karena NU memang lahir dan dilahirkan dari Jatim. Yakni, Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ari, pengasuh Ponpes Tebuireng, Jombang, pada 1926.

Sebelumnya, dukungan terhadap KH Yahya Cholil Staquf juga sudah muncul dari beberapa kalangan dan sejumlah PWNU provinsi lain. Di antaranya, Sumatera Selatan. KH Yahya Cholil Staquf tidak lain merupakan putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, Rembang, Jateng. Di PBNU, mantan jubir Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu saat ini menjabat sebagai katib syuriah.

KH Yahya Cholil Staquf yang alumnus Fisipol UGM ini juga memiliki pengalaman panjang dalam organisasi. Kakak kandung Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas itu juga pernah menjadi anggota dewan pertimbangan presiden (Wantimpres) pada 2017-2019 menggantikan KH Hasyim Muzadi. Selain itu, keponakan KH Mustofa Bisri itu juga menjadi inisiator sebuah institut keagamaan di California, Amerika Serikat.

Selain KH Yahya Cholil Staquf, beberapa nama bakal calon ketua umum tanfidziyah juga sudah mengemuka. Termasuk petahana KH Said Aqil Siradj yang menjabat ketua umum PBNU sejak 2010 lalu. Nama lainnya adalah Muhaimin Iskandar. Sejak NU didirikan melalui Muktamar NU pertama di Surabaya, baru terdapat lima nama ketua umum. Sedangkan untuk rais Aam, tercatat ada sebelas nama.

Tags :
Kategori :

Terkait