radartasik.com, TAROGONG KALER — Pemerintah Kabupaten Garut terus berupaya menurunkan angka stunting atau anak yang tidak tumbuh. Saat ini, kasus stunting di Kabupaten Garut tiap tahunnya terus mengalami penurunan, dari 6,4 persen menjadi 4,8 persen.
“Alhamdulillah sekarang angka stunting turun menjadi 4,8 persen,” ujar Wakil Bupati Garut, dr Helmi Budiman kepada wartawan, Senin (11/10/2021).
“Yang kedua juga saya ini menugaskan kepada para camat, terutama aparat sampai desa, (termasuk) juga masyarakat, kami sudah memiliki data 4,8 persen yang memang stunting dan itu membutuhkan perhatian. Saya tadi memerintahkan agar para camat beserta seluruh jajarannya untuk terjun langsung ke lapangan melihat bagaimana perkembangan anak-anak kita yang dinyatakan stunting,” ucapnya.
Helmi mengapresiasi kinerja aparatnya dan peran serta masyarakat yang telah berkolaborasi dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Garut.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut dr Maskut Farid menyebutkan selalu melakukan evaluasi data penimbangan berat badan pada anak yang mengalami stunting sekitar enam bulan sekali dalam satu tahun. “Alhamdulillah sudah turun terus ya setiap tahun. Sudah bagus. Tinggal PR-nya adalah bagaimana yang sudah terdata ini kita bisa selesaikan, kita bisa kurangi stuntingnya, sehingga mudah-mudahan enam bulan ke depan ini orang ini bukan stunting lagi, sudah normal ya,” ucapnya.
Pihaknya telah melakukan pendataan daerah mana saja yang memiliki banyak kasus stunting. Kemudian melakukan langkah-langkah untuk penanganan stunting demi tercapainya zero stunting.
“Kita akan mengorganisir nih supaya pak camat betul-betul memperhatikan masalah ini. Kemudian juga memonitor di lapangan untuk diusahakan perbaikan, kemudian juga mencari solusi kira-kira bagaimana caranya supaya tidak timbul lagi stunting,” ungkapnya.