radartasik.com— Proses seleksi guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) mendapat sorotan dari Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G). Mereka menilai seleksi tahap I PPPK tidak transparan dan diwarnai ketidakadilan.
P2G menyatakan bahwa afirmasi tambahan nilai berdasar usia tidak adil. Sebab, ada guru yang berusia 40 tahun, tapi sudah mengabdi selama 15 tahun. Itu jangka waktu yang cukup lama.
Sementara itu, yang mendapatkan tambahan afirmasi adalah mereka yang berusia di atas 50 tahun dengan diberi 100 persen nilai tambahan dari kompetensi teknis dan ditambah 10 persen dari manajerial sosiokultural.
Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim meragukan pemberian afirmasi untuk guru di atas 50 tahun bisa berdampak signifikan bagi kelulusan honorer K-2. ”Jika pemerintah benar-benar berpihak pada guru honorer eks K-2 dan honorer tua, penerapan pemberian afirmasi 100 persen kompetensi teknis ini seharusnya diletakkan khusus bagi guru K-2,” ucap Satriwan. (jpg)