Radartasik.com, JAKARTA – Pengamat politik Andi Yusran mengatakan ada dampak buruk bagi Presiden Jokowi jika Luhut Binsar Panjaitan banyak mendapat tugas dan rangkap jabatan.
Berbagai tugas dan rangkap jabatan yang diberikan kepada Menko Marves tersebut bisa memberi dampak serius bagi Presiden Joko Widodo selaku pemberi tugas.
Pengamat politik Universitas Nasional Andi Yusran mengatakan bahwa upaya Jokowi memberi banyak peran ke Luhut Panjaitan hanya akan menimbulkan mis-koordinasi antarkementerian.
Sebabnya, beban kerja teknis Luhut Panjaitan sudah banyak. Termasuk, potensi terjadinya konflik kepentingan antara Menko yang menjadi regulator justru memegang kerja teknisnya.
“Komite itu teknis, seharusnya dipegang oleh pejabat cukup setingkat Dirjen atau direktur yang relevan bidangnya dengan komite yang dibentuk,” kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/10/2021).
Lebih lanjut Andi memandang, banyaknya tugas berat yang diberikan pada Luhut Panjaitan akan mengakibatkan persepsi pada pemerintahan Jokowi terus memburuk.
Apalagi, tugas terbaru yang diberikan pada Luhut Panjaitan nampak kurang pas dengan posisi dan status Luhut Panjaitan sebagai Menko Marves.
Analisa Doktor Politik Unas itu, masyarakat akan menilai Presiden Jokowi gagal mengelola pemerintahannya dalam merealisasikan seluruh visi kerja politiknya.
“Maka persepsi negatif dari publik berpotensi terbentuk. Jokowi bisa dianggap gagal me-manage timnya dalam mengelola pembangunan,” kata Andi.
Seperti diketahui beberapa hari lalu Presiden Jokowi secara resmi telah menunjuk Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan untuk memimpin Komite Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.
Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 93 Tahun 2021 tentang Percepatan Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung.
Komite Kereta Cepat Antara Jakarta dan Bandung yang dipimpin Luhut Panjaitan dan beranggotakan Menteri Keuangan, Menteri BUMN, dan Menteri Perhubungan.
Diketahui, ada tujuh jabatan rangkap yang pernah diemban Luhut Binsar Panjaitan selama menjabat sebagai menteri di Kabinet Jokowi. (ral/rmol/pojoksatu)