Jabar Ditantang Buat Road Maps Perekonomian

Minggu 10-10-2021,14:15 WIB
Reporter : ocean

Radartasik.com, JAKARTA — Jawa Barat ditantang untuk membuat road maps  alias peta jalan   guna mendorong perekonomian melalui eksplorasi sumber daya alam (SDA) dan kebudayaan.

Tantangan itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki.

”Ayo kita buktikan dan bergotong royong membuat strategi kebudayaan untuk meningkatkan ekonomi. Jabar ini sangat kaya. Punya banyak hal yang bisa dieksplorasi,” ujar Teten dikutip Minggu (10/10/2021).

Menurut dia, daerah-daerah di Jabar harus mencontoh apa yang dilakukan oleh Banyuwangi di Jawa Timur yang saat ini banyak dikunjungi wisatawan baik lokal maupun internasional.

”Banyuwangi itu tadinya menjadi daerah yang paling miskin. Tapi Bupati Banyuwangi (periode 2010-2021) Abdullah Azwar Anas memutar otak. Dia mengeksplorasi tempat wisata yakni Gunung Ijen, di sana itu terdapat kawah biru yang hanya ada dua di dunia yakni di Banyuwangi dan Kanada. Turis pun berdatangan dan membuat Banyuwangi berkembang,” ungkapnya.

Tidak hanya itu, Bupati Banyuwangi juga memihak kepada rakyat kecil. Hal ini dilakukan dengan melarang pembangunan hotel yang berasal dari investasi asing dan pengembangan UMKM Banyuwangi khususnya di tempat wisata.

Untuk menjaga arus wisatawan, acara festival budaya digelar dua hari sekali yang dilakukan oleh seniman dan budayawannya.

Hal ini, kata menteri asal Kabupaten Garut itu, perlu dicontoh oleh Jabar yang memiliki tempat wisata dan kebudayaan yang berlimpah di setiap kabupaten/kota.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan Jabar memiliki sumber daya alam dan kebudayaan yang luar biasa. Namun, Jabar dikatakan belum memiliki strategi untuk menjadikan Jabar unggul dengan potensi yang ada.

”Jabar ini penduduknya besar, sumber daya alam banyak, dan kebudayaan yang sangat luar biasa. Tapi Jabar nggak punya lokomotifnya. Jadi, coba silakan sama-sama bikin roadmap kekuatan bisnis dan budayanya apa yang bisa kita sama-sama realisasikan,” ujar Erick.

Tisna Sanjaya yang merupakan perwakilan seniman Jabar mengakui Jabar memang tidak memiliki strategi budaya untuk memajukan kesejahteraan budayawan dan seniman serta memajukan ekonominya.

”Bandung itu luar biasa dan punya komunitas seni yang banyak. Tapi apa yang kurang, strategi budayanya nggak ada. Sehingga simpul-simpul seni itu berjalan sendiri-sendiri,” kata dia. 

”Kalau mau ada perubahan harus ada cara baru. Jadi bukan hanya untuk seni. Seni harus punya jaringan dalam berbagai lini. Sebetulnya Jabar itu bukan kalah, tapi kurang eksplorasi,” tutur dia.

Pengusaha nasional Arifin Panigoro menekankan acara bincang-bincang dengan seniman dan budayawan Jabar ini dilakukan untuk membahas mengenai keresahan yang dialami oleh mereka di era pandemi dan juga globalisasi ini.

Menurutnya, pernyataan dari Menkop-UKM dan Menteri BUMN menjadi cambuk bagi Jabar untuk mengeksplorasi kekayaan budaya dan sumber daya alam untuk memajukan Jabar.

”Saya kira kita bisa membuat strategi untuk Jabar berkembang lebih jauh lagi,” pungkas Arifin. (git/fin/lan)
Tags :
Kategori :

Terkait