radartasik.com, BANJAR — Pembina dan penasehat honorer Kota Banjar sekaligus pendiri Asosiasi Sukwan PGRI (ASPGRI) Kota Banjar Ruhimat SPd, SIP, MM berharap seluruh peserta tes pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K) diloloskan.
“Terutama bagi honorer yang ikut tes dengan usia lebih dari 35 tahun. Kasihan mereka (honorer, Red) sudah mengabdi lama untuk pemerintah dan dunia pendidikan. Tidak ada harapan lagi selain P3K untuk mendapat upah yang layak,” kata Ruhimat, Selasa (5/10/2021).
“Honorer yang harus mengikuti tes P3K yang usianya 35 tahun ini tidak bisa disamakan dengan honorer yang masih fresh atau dibilang muda. Ketika mengerjakan soal dalam tes juga pasti ada kendala yang dihadapi honorer yang berusia lanjut. Kasihan jika untuk passing grade-nya disamakan, pasti tidak akan lolos,” kata Ruhimat.
Tidak fair, kata dia, jika honorer yang sudah mengabdi puluhan tahun dan berusia di atas 35 tahun kemudian harus terganjal oleh soal tes yang dititikberatkan pada hasil passing grade. “Dari PGRI Banjar juga sudah ada penyampaian hingga ke pusat, terkait P3K guru ini. Mudah-mudahan pemerintah memberikan kebijakan yang tidak merugikan honorer, khususnya yang sudah berusia 35 ke atas,” kata dia.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar Lukmanulhakim melalui Kepala Seksi dan Kompetensi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Banjar H Dudu Nurzaman mengatakan pelamar yang ikut tes tahap 1 P3K guru sebanyak 664 orang. Sementara kuota yang dibutuhkan atau yang tersedia sebanyak 417 kuota P3K guru. “Yang ikut tes tahap 1 sebanyak 664 orang,” katanya. (cep)