Harga Pakan Tinggi, Harga Telur Anjlok, Peternak Mengeluh

Selasa 05-10-2021,02:15 WIB
Reporter : Tiko

radartasik.com - Anjloknya harga telur sampai Rp 15.000 per kg berdampak pada peternak yang merugi hingga puluhan juta rupiah. Hal itu diakui Peternak Unggas Sejahtera (Putera) Blitar.

Ketua Putera Sukarman mengatakan, kondisi peternak mulai terganggu sejak Covid-19. Harga telur tidak stabil dan sering jatuh, sedangkan harga pakan melambung tinggi, baik konsentrat, pabrikan, maupun jagung.

”Dengan masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), akibatnya penyerapan telur kurang lancar. Padahal hasil produksi peternak stabil. Dengan harga telur yang sangat murah di bawah harga Permendag Rp 19.000 dan harga batas atasnya Rp 21.000, sedangkan harga telur akhir-akhir ini dikisaran Rp 13.500 sampai Rp 16.000,” tutur Sukarman, Senin (4/10).

Sukarman menjelaskan, peternak mengalami kerugian sangat besar. Harga pakan yang semula Rp 5.000 menjadi 6.500 per kg. Oleh sebab itu peternak mencari jalan keluar yaitu peternak akan meminta kepada pemerintah untuk pemulihan harga pakan terutama jagung dan meminta agar harga telur bisa naik.

Sukarman menambahkan, beberapa waktu lalu pihaknya diundang ke istana mewakili beberapa peternak menghadap Presiden Jokowi. Dalam pertemuan tersebut dia menyampaikan agar pemerintah menyediakan jagung dengan harga wajar yaitu Rp 4.500 per kg dan Presiden Jokowi menyanggupi usul tersebut.

”Pemerintah melalui Mentan dan Mendag segera menyediakan jagung 30 ribu ton. Distribusi jagung diberikan untuk Blitar untuk tahap pertama 350 ton, selanjutnya 15 ribu ton,” ujar Sukarman.

Sementara itu, Kasi Pemasaran Hasil Paternakan Dinas Peternakan Provinsi Jatim Tri Yatmini mengatakan, penurunan harga telur karena peternakan sudah melimpah sedangkan pemasaran keluar provinsi sudah banyak yang tertutup dengan kondisi pandemi.

Produksi telur di Jawa Timur diprediksi 572 ribu ton sedangkan kebutuhan Jawa Timur sekitar 559 ribu ton. Dalam kodisi normal diperkirakan surplusnya 13.090 ton. Tapi pada saat ini karena penyerapan juga rendah otomatis surplusnya lebih besar yang tidak terserap pasar. Akibatnya harga makin anjlok.

Tags :
Kategori :

Terkait