RADARTASIK, KOTA TASIKMALAYA – Wajah baru di Jalan HZ Mustofa dan Cihideung dinantikan masyarakat yang kerap beraktivitas di lokasi tersebut. Mengingat, wacana pembenahan kawasan perekonomian itu menjadi semi pedestrian sudah digaungkan sejak lama.
Seperti diutarakan Tita Nurhasanah (38), penjual makanan olahan keliling yang beroperasi di area tersebut. Menurut dia, wacana penataan sudah diketahui cukup lama dan bakal mulai direalisasikan tahun ini.
”Sudah dengar, makanya kita penasaran akan seperti apa nanti katanya semacam mirip Malioboro. Saya harap sih, nantinya lebih nyaman lagi karena banyak pihak yang menggantungkan aktivitas di jalur ini, mengharapkan perubahan wajah pusat kota lebih menarik dan diminati lebih banyak lagi pengunjung,” tuturnya kepada Radar, Selasa (17/8/2022).
Pengemudi taksi online Wawan Nurmawan (43) mengakui hal yang sama. Menurut dia, kondisi HZ Mustofa dan Cihideung yang kerap macet terkadang membuat jengkel.
BACA JUGA: Pemkot Tasikmalaya Raih Opini WTP 6 Kali Berturut-Turut
Dia berharap adanya wacana penataan wajah dan fungsi di kawasan tersebut bisa lebih mengurai kemacetan dan memberikan suasana baru pusat kota. ”Kita harap lebih nyaman lagi dan lebih tertib. Jadi penataan itu tidak sebatas berubah bentuk atau wajah melainkan menuju ke arah lebih baik dan tertib juga,” harapnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya tengah mempersiapkan program kegiatan infrastruktur di kawasan itu. Waktu dekat, proses lelang kegiatan fisiknya bakal segera dilakukan.
”Saat ini sedang persiapan menuju lelang kegiatan infrastrukturnya. Kami baru menyelesaikan review konsultan perencanaan,” ujar Analis Bidang Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Tasikmalaya Rino Isa.
Menurut dia, kegiatan dengan total anggaran sekitar Rp 11 miliar itu sudah diusulkan ke Unit Lelang Pengadaan pada Bagian Pengadaan Barang/Jasa Setda Kota Tasikmalaya. Pihaknya memperkirakan, proses lelang akan berjalan selama tiga mingguan.
Kemudian apabila lancar dan sudah ada pemenangnya akan ditindaklanjuti dengan sosialisasi terhadap warga dan pihak-pihak seperti PLN, PDAM dan lainnya pada urusan utilitas.
”Targetnya 3-4 bulan proses pelaksanaannya. Kami terus melakukan tahapan demi tahapan secara maraton,” tuturnya. (igi)