Radartasik, TANGERANG – Senin sore menjelang malam, 16 Mei 2022. Teguh Suwarno sedang mangkal di gerbang sebuah perumahan, Pasar Kemis, Tangerang, Banten.
Teguh adalah pedagang mie ayam. Sehari-hari dia terbiasa mangkal di gerbang perumahan tersebut. Namun, malam itu dia harus meregang nyawa di kawasan tersebut.
Saat mangkal berjualan, cuaca di kawasan perumahan tersebut sedang tidak bersahabat. Tangerang dan sekitarnya dilanda cuaca ekstrem.
Kilat berjilatan. Hujan juga turun deras.
Warga sekitar melihat Teguh kala itu masih sehat. Walafiat.
Di tengah hujan deras, petir menyambar kawasan gerbang perumahan tersebut. Asap mengepul dari arah gerobak mie ayam milik Teguh.
Warga sekitar pun menghampiri kepulan asap tersebut. Tampak seorang laki-laki tergeletak di got. Dekat gerobak mie ayam. Dia tidak sadarkan diri.
Setelah diperiksa, laki-laki itu Teguh. Tukang mie ayam.
Warga kemudian membawa Teguh, yang tinggal di Kampung Ketos, Kelurahan Sindang Sari, Pasar Kemis, Tangerang ke klinik Dian Medika Perumahan Taman Walet Sindang Sari.
Namun nyawa Teguh tak tertolong. Dia sudah meninggal dunia.
Sekira pukul 19.00 WIB, jenazah Teguh Suwarno dimandikan.
Kemudian jenazahnya dibawa ke kampung halamannya di Desa Karang Kemiri, Kecamatan Maos, Kabupaten Cilacap untuk dimakamkan.
Masyarakat Harus Semakin Waspada
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten (BPBD) Tangerang menghimbau kepada masyarakat agar waspada saat hujan lebat disertai petir.
“Cuaca saat ini sangat ekstrem. Hujan lebat disertai petir. Dikhawatirkan masyarakat yang beraktivitas di luar rumah tersambar petir,” kata Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat.