radartasik.com, INDIHIANG — Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tasikmalaya H Asep Maman Permana mengakui jika pembangunan command center yang didapatkan Pemkot dari bantuan provinsi belum bisa berjalan efektif.
Sebab, masih harus menyiapkan sejumlah komponen mesti disiapkan supaya kehadiran ruang kontrol wali kota tersebut bekerja secara optimal.
Di samping itu, berkaitan persoalan internet/bandwith yang cukup sangat diperlukan dalam menunjang performa command center ketika dioperasikan.
“Untuk sekarang belum ada distribusi atau alokasi internet khusus ke command center. Selain kegiatannya belum dimulai, sarana yang kita miliki juga belum disiapkan ke sana (command center, Red),” tuturnya kepada Radar, usai menghadiri rapat di ruang paripurna, Jumat siang (1/10/2021).
Asep menambahkan tatkala data dari setiap dinas tersumbat otomatis informasi yang diterima wali kota tidak update. Saat ini, pihaknya mulai menyosialisasikan proses dan mekanisme pengumpulan data, pengklasifikasian jenis data, disesuaikan tugas fungsi dan kewenangan masing-masing dinas.
Selain itu, lanjut Asep, urusan maintenance atau pemeliharaan sangat perlu diperhatikan. Supaya keberlangsungan command center bisa berjalan sesuai dengan harapan.
Asep menekankan perangkat dan ruang pantau wali kota tersebut bukan milik Diskominfo semata. Pihaknya sebatas mediator antara user dalam hal ini kepala daerah dengan sumber informasi dan data yakni setiap instansi di lingkungan Pemkot.
“Kami sebatas mengoordinasikan, komunikasikan, fasilitasi dan mediator, pemanfaatnya semua. Dikarenakan dalam command center itu big data, produsen datanya OPD yang penginputnya di rekan-rekan dinas,” jelas pejabat yang hobi hiking tersebut.
“Ini diperlukan komitmen serta teamwork. Kita ada siapkan aplikasi data center yang awalnya melalui open data, nanti dievaluasi apa saja yang harus disempurnakan, kalau 3 syarat tadi siap, insya allah tahun depan command center bisa berjalan,” harapnya.
Sebelumnya, hadirnya command center di Kota Tasikmalaya diharapkan bisa bermanfaat secara optimal. Mengingat anggaran yang dikucurkan dari Bantuan Provinsi (Banprov) Jawa Barat Tahun 2021 itu menelan biaya Rp 5 miliaran.
Terpisah Kepala Seksi E-Government Diskominfo Kota Tasikmalaya Asep Budi menjelaskan command center nantinya berfungsi sebagai pusat informasi data bagi wali kota. Pihaknya saat ini terkendala dalam mengintegrasi data dan informasi dari setiap dinas.
”Harusnya semua data dinas bisa langsung dipantau di command center. Maka kami pun sedang merancang aplikasi untuk menyatukan semua data, namun kemungkinan belum semua data bisa terkumpul lantaran integrasi sistemnya lumayan rumit,” katanya menjelaskan.
Dia menjelaskan nyaris setiap dinas memiliki sistem aplikasi tersendiri. Meski jaringan sudah terkoneksi ke seluruh penjuru kota, ketika sistem aplikasinya belum sinkron otomatis harus diintegrasikan agar bisa diakses wali kota melalui command center.
“Meski tidak harus semua aplikasinya dengan basis yang seragam, kami paling membangun jembatan ke setiap sistem, supaya konten atau informasi di setiap OPD bisa ditampilkan lewat wadah yang kami siapkan,” ujarnya.
Sekretaris Komisi I DPRD Kota Tasikmalaya Anang Sapaat menjelaskan pihaknya belum mengetahui secara detail berkaitan program bantuan tersebut. Meski itu bersumber dari provinsi, diharapkan tidak menambah sederet polemik di tengah situasi sosial daerah yang tidak stabil.
Kategori :