radartasik.com - ANAK buah yang baik adalah yang bisa mencarikan jalan keluar problem atasannya. Kian sering kian baik.
Anak buah yang payah adalah yang suka melempar bola api ke atas. Kian sering kian payah.
Dua prinsip itu yang tiba-tiba teringat ketika Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan pers ini: akan menjadikan 57 orang yang diberhentikan dari KPK sebagai aparatur sipil negara di lingkungan Polri.
Asumsi saya: Kapolri tahu bahwa Presiden Jokowi, atasannya itu, lagi menghadapi si malakama. Di satu pihak presiden terikat janji untuk memperkuat KPK.
Di sisi lain ada arus besar di bawahnya untuk mengubah KPK. Sampai-sampai dimunculkanlah stigma Taliban.
Bahkan sampai diciptakan taktik agar para Taliban itu tersingkir dari KPK: harus dites nilai-nilai kebangsaan.
Hasilnya, Anda sudah tahu: 57 orang itu tidak lulus tes. Harus diberhentikan dari KPK.
Saya tidak tahu mereka itu dianggap Taliban 1.0 atau 2.0. Jangan-jangan mereka itu Taliban 09.0.