Hepatitis Akut Misterius Ditemukan di 6 Provinsi, IDI Ingatkan Masyarakat Jangan Panik dan Anggap Remeh

Jumat 13-05-2022,08:00 WIB
Editor : Usep Saeffulloh

Radartasik, JAKARTA – Hepatitis akut atau misterius telah ditemukan di enam provinsi di Indonesia. Masyarakat diimbau tenang, tetap tetap waspada.

Profesor Zubairi Djoerban, Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI), menerima informasi tentang temuan hepatitis akut misterius sejumlah pemerintah provinsi.

Sudah ada 6 provinsi yang menemukan kasus penyakit yang belum diketahui sumber penularannya.

"Diduga sudah ada di Jakarta, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kepulauan Bangka Belitung (Babel)," tulis Prof. Zubairi Djoerban pada akun Twitternya, Rabu  11 Mei 2022.

Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu, temuan kasus hepatitis akut berat di dalam negeri jangan disikapi secara panik oleh masyarakat. 

Tetapi tetap harus ditanggapi serius dan jangan juga dianggap remeh.

"Yang paling penting bagi orangtua saat ini adalah memperhatikan gejala pada anak jika sedang sakit," katanya.

Lebih lanjut, langkah antisipasi yang harus segera dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya, apabila menemukan gejala-gejala yang saat ini kerap ditemukan di dalam kasus hepatitis akut berat.

"Misalnya menemukan diare atau muntah dan ada tanda-tanda penyakit kuning, di mana kulit dan putih mata menguning. Maka si kecil harus segera dibawa ke rumah sakit."

Di Jakarta, Ditemukan 21 Suspek

Menurut Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta Ahmad Riza Patria hingga saat ini ada sebanyak 21 kasus suspek hepatitis misterius akut yang ditemukan di Ibu Kota Jakarta. 

Dari jumlah tersebut, juga terjadi penambahan kasus meninggal dimana dari 3 meninggal dari 21 kasus Hepatitis akut ditemukan di Jakarta yang juga menyerang orang dewasa.

Masih dengan Riza, dari 21 kasus suspek hepatitis tersebut, tidak hanya ditemukan pada anak-anak dibawah 16 tahun saja, namun juga ada laporan terjadi pada orang dewasa.

Dari data tersebut, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mempercepat langkah intervensi dengan memperkuat kewaspadaan dini untuk mengantisipasi penularan hepatitis akut yang penyebabnya masih belum diketahui.

Riza juga meminta pada masyarakat untuk menerapkan gaya hidup bersih dan sehat untuk mencegah terjangkit penyakit hepatitis akut.

Kategori :