Dalam jangka menengah, guna memitigasi berbagai risiko ketidakpastian global, pemerintah mempercepat reformasi struktural.
Antara lain melalui implementasi UU Cipta Kerja, kemudahan perizinan melalui OSS-RBA, mitigasi perubahan iklim melalui percepatan green economy, serta meningkatkan kapasitas investasi nasional melalui Indonesia Investment Authority (INA).
BACA JUGA:Dorong Pengembangan Data Scientist, BRI Selenggarakan Financial Data Challenge 2022
Airlangga mengatakan, kinerja ekonomi yang berhasil diperoleh ini tidak terlepas dari solidnya kerja sama antara pemerintah dan seluruh stakeholders dalam bersinergi melakukan pengendalian Covid-19 dan menjalankan Program Pemulihan Ekonomi Nasional.
"Hasilnya, kepercayaan masyarakat maupun investor semakin menguat dalam mendorong aktivitas ekonomi nasional,” ujar Airlangga.
Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, berbagai program PEN termasuk upaya front loading yang digulirkan pemerintah berhasil mengakselerasi performa ekonomi di triwulan I baik dari sisi lapangan usaha maupun sisi pengeluaran.
Melalui pemberian insentif bagi dunia usaha, aktivitas produksi mampu terekspansi yang terlihat dari pertumbuhan positif pada mayoritas lapangan usaha.
Bahkan, kenaikan signifikan dialami oleh performa perdagangan internasional.
BACA JUGA:Oknum ‘Layangan Putus Versi ASN Protokoler’ Dilaporkan ke Polisi, Pemkab OKI Bakal Berikan Sanksi
Dimana ekspor tumbuh double digit sebesar 16,22 persen (yoy), sementara impor tumbuh sebesar 15,03 persen (yoy).
Kondisi ini terjadi seiring dengan kenaikan harga secara signifikan di berbagai komoditas unggulan Indonesia. (*)