Radartasik, Uni Eropa telah mengeluarkan usulan sanksi untuk Moskow, awal pekan ini kepala Komisi Eropa, Ursula, von der Leyden mengkonfirmasi bahwa proposal untuk paket sanksi termasuk embargo total yang diterapkan secara bertahap terhadap minyak Rusia.
Keputusan ini bisa menjadi langkah terberat untuk Uni Eropa sendiri, mengingat pada tahun 2021 blok tersebut secara total menerima 25% impor minyaknya dari Rusia menurut data Eurostat.
Sedangkan terhadap Hungaria dan Slovakia yang sangat bergantung pada impor Rusia, UE dilaporkan menawarkan kedua negara ini, serta Republik Ceko, untuk menunda penerapan sanksi hingga 2024.
Namun sumber Bloomberg mengklaim tawaran ini tidak cukup untuk diinginkan, selama pertemuan 27 duta besar Uni Eropa. Perdana Menteri Hongaria, Victor, Orban mengatakan bahwa larangan minyak akan menjadi "bom nuklir" bagi perekonomian negaranya dan mengungkapkan bahwa ia ingin Uni Eropa memberi waktu negaranya lima tahun untuk menggunakan minyak Rusia.
Sementara semua negara lainnya diharapkan untuk menghilangkan pembelian minyak mereka dari Rusia pada akhir tahun berjalan seperti yang diusulkan semula. Berdasarkan rencana tersebut, bisnis dan individu Eropa akan dilarang menyediakan kapal dan layanan yang diperlukan untuk mentransfer minyak Rusia ke negara ketiga.
Sanksi minyak Rusia bukan satu-satunya bagian dari paket sanksi. Larangan untuk menyediakan kapal dan layanan yang diperlukan untuk mentransfer minyak Rusia ke ketiga telah mengangkat alis di Yunani dan Siprus, Bloomberg melaporkan keduanya "masih menahan" bagian dari paket ini.
Menurut revisi tersebut, tindakan itu akan dimulai dalam waktu tiga bulan setelah sanksi baru diadopsi, lebih cepat satu bulan dari usulan awal kata sumber Bloomberg.
Langkah-langkah lain yang diusulkan termasuk lebih banyak lagi bank Rusia yang dikeluarkan dari sistem SWIFT dan larangan dan individu Rusia untuk membeli properti di UE.