radartasik.com, TASIK - Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya mengakui, selama pandemi Covid-19 ini, siswa tingkat sekolah dasar (SD) kurang mendapatkan prestasi akademik maupun non akademik.
Beberapa program seperti Kompetensi Sains Nasional (KSN), Kompetisi Olahraga Siswa Nasional (KOSN), Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Apresiasi Bahasa Sastra dan Seni Daerah (ABSD) di tingkat Kota Tasikmalaya terhenti dahulu, karena ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Walaupun ada kegiatan dari Non Government Organization (NGO), kata ia, namun pelaksanaan biasanya ada uang pendaftarannya. Bagi sekolah yang mampu biasanya mengikutinya.
“Biasanya yang dapat bertahan mengikuti kegiatan prestasi di tengah pandemi adalah sekolah yang bonafide dan favorit seperti SD Al Muttaqin, SD BPK Penabur dan SD Yos Sudarso,” katanya.
Untuk saat ini, sambung ia, yang paling penting dibenahi adalah semangat belajar siswa harus dapat dimiliki kembali. Dengan begitu, mampu ada keberanian berkompetisi.
“Caranya dengan memberikan motivasi belajar. Setelah membuat siswa tertarik belajar, nanti prestasi mengikuti,” katanya.
Senada, Pengawas SD Kota Tasikmalaya Asep Supriadi SPd MPd menyampaikan, prestasi akademik maupun non akademik selama pandemi Covid-19 di SD ada penurunan. Penyebabnya karena pengembangan diri atau ekstrakurikuler dihentikan sementara.
Lalu, pengurangan jumlah prestasi ini disebabkan juga karena sistem daring. Dengan begitu hanya beberapa lembaga atau institusi sekolah yang bisa mengikuti.
“Tentunya SD yang menunjang pembelajaran daring atau sarana teknologi informasi dan komunikasi memadai yang ikut lomba tersebut,” katanya.
SD di Kota Tasikmalaya yang mengikuti lomba di masa pandemi adalah dari sekolah berbasis teknologi kuat seperti SDN Galunggung, SDN Citapen, SD Joy Kids, SD Yos Sudarso dan SD BPK Penabur.
“Sekolah tersebut sudah bisa diandalkan untuk kesiapan perangkatnya,” ujarnya. (riz)