Terganggu Mulia [Dahlan Iskan]

Rabu 22-09-2021,06:30 WIB
Reporter : agustiana

radartasik.com - "MENJADI kaya itu mulia". Bagaimana kalau menjadi terlalu kaya?

Deng Xiaoping sendiri, si pencetus mantra ajaib itu, mungkin tidak mengira kalau orang Tiongkok banyak yang keblabasan: setelah berhasil menjadi kaya lantas menjadi terlalu kaya.

Mantra ''menjadi kaya itu mulia'' tentu tepat diucapkan Deng Xiaoping di tahun awal 1980-an. Yakni ketika Tiongkok masih sangat miskin-miskinnya. Miskin fundamental pula.

Kebijakan negaralah yang menyebabkan kemiskinan itu merata di sana: komunisme Mao Zedong.

Kini sudah 40 tahun usia kata-kata ajaib itu. Mantra itu sendiri merupakan fatwa lanjutan dari mantra pertamanya: tidak peduli kucing itu hitam atau putih yang penting bisa menangkap tikus.

''Fatwa kucing'' itu ditujukan kepada politisi. Terutama di jajaran elitenya. Agar politisi mau berubah. Dengan ''fatwa kucing'' politisi bisa menerima garis baru komunisme: jalan menuju kesejahteraan.

Sedang ''fatwa kaya'' ditujukan kepada rakyat pada umumnya. Agar mereka mau bekerja keras memperbaiki tingkat kehidupan.

Dua-duanya berhasil. Begitu meledak kemajuan ekonomi Tiongkok. Begitu meluas jumlah orang kaya di sana. Termasuk, bahkan, yang superkaya.

Tags :
Kategori :

Terkait