radartasik.com - GP San Marino menjadi panggung megah bagi Enea Bastianini. Podium pertamanya di kelas MotoGP adalah pembuktian untuk banyak hal.
Pertama, rider Italia tersebut membuktikan potensinya sebagai bintang masa depan.
Dia lebih dari layak berada di MotoGP bukan sekadar bermodal berstatus juara Moto2 musim lalu, tapi juga mental bertarungnya yang matang.
Fakta itu sudah diakui juara dunia delapan kali di semua kelas Marc Marquez. Bintang Repsol Honda itu menjadi salah satu ''korban'' keberingasan Bastianini di atas motor.
''Di QP1 (kualifikasi pertama) dia mencatat waktu 1 menit 31,8 detik di saat rider lainnya tidak bisa. Jadi artinya dia memiliki kecepatan,'' tandasnya.
''Saat dia menyalipku, aku langsung sadar bahwa rookie ini punya peluang (untuk podium) hari ini (kemarin),'' tambahnya.
''Dan di satu bagian balapan aku membuntutinya dan kami berhasil mengejar Quartararo serta rombongan pembalap terdepan. Tapi setelah itu aku merasa sudah melewati batas dan aku berkata pada diriku sendiri ''tenang, sabar, biarkan dia lewat'','' akunya.
''Namun dia membalap dengan sangat baik. Dia sangat memahami Ducati, cara mengendarainya. Dia mengerem dengan sangat terlambat dan keluar tikungan dengan torsi dan grip yang besar,'' tandasnya.