radartasik.com, TASIK - Kelompok Kerja Guru (KKG) harus menjadi garda terdepan dalam Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), utamanya dalam peningkatan kompetensi guru Abad 21.
Tujuannya agar guru mampu beradaptasi dengan perubahan zaman yang cepat saat melakukan kegiatan belajar-mengajar dengan mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di kelas.
Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Bungursari Kota Tasikmalaya Yayan Kartiyan SPd MPd mendukung kegiatan KKG dalam melakukan diklat tersebut, karena guru harus melakukan pengembangan diri untuk memenuhi angka kredit untuk kenaikan pangkat guru.
“Selain melakukan kegiatan pembelajaran, seorang guru mempunyai kewajiban untuk melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan dengan tujuan meningkatkan kompetensi dan profesionalisme. Salah satu wujudnya guru mengikuti diklat peningkatan kompetensi yang dilakukan KKG di Kecamatan Bungursari,” katanya kepada Radar, Jumat (17/9/2021).
Lanjutnya, kini sudah bermunculan aplikasi dan fasilitas penunjang pembelajaran jarak jauh, seperti Zoom, Google Class Room, dan lainnya. “Oleh karenanya tuntutan bagi para pendidik untuk dapat menciptakan lingkungan belajar berbasis TIK di sekolah,” ujarnya.
Hal ini perlu dilakukan untuk mempersiapkan lulusan yang memiliki literasi TIK yang mumpuni. Ia pun memahami, dalam proses pengintegrasian TIK dalam pembelajaran guru masih menemui berbagai kendala. Salah satunya adalah masih banyaknya pendidik yang masih memiliki literasi TIK yang rendah, karena usia sudah lanjut dan faktor lainnya.
“Untuk itu diharapkan peran KKG dan sekolah serta pemangku kepentingan terkait harus bisa mengatasi masalah ini. Dengan begitu pendidik mau terus belajar dan berusaha meningkatkan literasi TIK,” katanya.
Selain itu, dengan guru memenuhi kegiatan pengembangan keprofesian ini, bisa mendapatkan 1 poin angka kredit. “Bersyukur KKG di Kecamatan Bungursari bisa menyelesaikan tugasnya untuk memberikan bantuan profesional pada guru kelas,” ujarnya.
Ketua Pelaksana Diklat Peningkatan Kompetensi Guru Ade Wowon SPd menyebutkan, sebanyak 200 guru mengikuti kegiatan ini, yang dibagi di lingkungan KKG Lentan Harun, KKG Santana dan KKG Sakarembong Kecamatan Bungursari.
“Selama 32 jam mereka mendapatkan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan agar kinerja guru semakin meningkat saat mengajar di dalam kelas,” katanya.
Dengan materi yang didapat sesuai dengan kebutuhan Abad 21 yaitu pengintegrasian TIK dalam pembelajaran. Dari pengarahan kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, PPK dan wawasan kebangsaan, karakteristik perkembangan peserta didik, dan kecakapan Abad 21. Serta pembelajaran tematik dan jaring tema, model pembelajaran, media pembelajaran inovatif dan lain-lain. (riz)