radartasik.com, TAWANG — Dibukanya kembali sektor wisata dan rekreasi di Kota Tasikmalaya, diharapkan bisa menggerakan perekonomian masyarakat di berbagai sendi. Mengingat keuangan daerah belakangan ini diketahui mengalami defisit dengan alasan imbas Pandemi dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Wakil Ketua DPRD Kota Tasikmalaya Muslim MSi meminta Pemkot memonitor serius pelaksanaan dibukanya kembali sektor pariwisata.
“Terutama itu, ketika pemulihan ekonomi daerah belum kelihatan, ya sudah kegiatan masyarakat yang bisa menggerakan ekonomi dan berbuah pajak serta retribusi yang dikawal secara serius. Sebab, kita lihat penghasilan asli daerah (PAD) kan mengalami banyak lost potential sampai Agustus lalu,” kata Muslim kepada Radar, Jumat (17/9/2021).
Dia menganalisa bergeraknya kembali sektor wisata dan rekreasi, sedikit banyaknya bisa membantu persentase pemulihan ekonomi.
Mengingat Kota Resik minim destinasi wisata, akan tetapi magnet bagi daerah sekitarnya untuk sekadar berekreasi dan berbelanja.
“Di kita hotel banyak, restoran bertebaran, bioskop dan hiburan anak hampir pada setiap mal ada. Kalau kondisi ini dibuka otomatis ada harapan dan peluang penghasilan juga berdampak signifikan,” tutur Koordinator Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya itu.
Muslim menilai belakangan ini Pemkot juga mewacanakan untuk mengatur regulasi pajak pada parkir toko modern serta potensi lain yang masih belum tergali dan diregulasikan. Ia mendesak hal tersebut segera direalisasikan, supaya bisa mengatrol potensi pendapatan daerah menyongsong pulihnya kembali perekonomian di masyarakat.
“Jadi jangan beralasan karena 10 komposisi belanja dipangkas, rekan-rekan dinas penghasil jadi tumpul berinovasi. Harusnya lebih giat dan inovatif mencari celah atau ruang potensi pendapatan yang belum tergali, mumpung semester II tahun ini masih berjalan jadi ada harapan kita berbicara anggaran perubahan menuntaskan sejumlah kegiatan pembangunan,” papar Ketua DPC PDI P Kota Tasikmalaya itu.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) Kota Tasikmalaya Hadian menuturkan sejak 13 September lalu sektor wisata dan rekreasi mulai diizinkan beroperasi. Setelah pihaknya mengumpulkan terlebih dahulu para pelaku usaha di bidang itu, untuk memastikan operasional usahanya berjalan dengan dibarengi pengetatan pengawasan protokol kesehatan.
“Gerai makanan di mal, kolam renang, termasuk bioskop juga sudah berjalan. Namun arena wisata air seperti Kolam Renang Teejay itu baru akan buka pekan ini karena ada beberapa hal teknis yang masih mereka siapkan,” kata Hadian.
Ia mengakui sektor ini terimbas cukup parah dimasa pandemi yang berlangsung hampir 2 tahunan. Namun, sejatinya para pegiat usaha sektor wisata sudah menantikan operasional dilaksanakan, selain kesiapan pengelola mematuhi ketentuan.
“Hanya saja kita kan mengacu hasil evaAluasi pusat dan provinsi, jadi meAmang baru bisa dioperasionalkan beAlakangan ini. Kita juga berharap para peAgiat usaha bisa mematuhi prokes dan tentunya turut berkontribusi terAhadap daerah lewat pajak atau retribusi yang relevan,” harap dia. (igi)