radartasik.com - Beredarnya video sejumlah TKW di Irak yang memohon secepatnya dipulangkan, direspon langsung Ketua DPC Badan Advokasi Indonesia (BAI) Jakarta Timur, Nurdin Aliandi.
Selain kerap mendapat siksaan dari majikan, TKW di Irak yang diduga kuat korban perdagangan orang itu, juga ketakutan karena peperangan di Irak.
Nurdin memastikan, pihaknya sudah merespon pemberitaan TKW di Irak itu. "Kita dari BAI sudah tangani masalah ini,” ujarnya saat dihubungi pojoksatu, Jumat (17/09/21).
Nurdin mengatakan, bahwa hal tersebut merupakan tugas BAI sebagi kontrol negara dalam membela anak bangsa yang berada di luar negeri.
Ia juga mengaku sudah menghubungi KBRI dan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) sebagai bentuk kepedulian BAI terhadap TKW.
"Kami sudah menghubungi Kementerian luar negeri dan KBRI di Irak untuk memastikan keadaan mereka di sana,” tuturnya.
Diduga Disekap di Ruang Bawah Tanah
Terbaru, sebanyak 7 TKW di Irak diduga tengah disekap di ruang bawah tanah di sebuah kantor di Duhok, oleh oknum agensi di Slemani.
Informasi 7 TKW di Irak disekap itu diungkap oleh salah satu PMI di Irak berinisial AU dalam percakapan via perpesanan berbasis internet.
AU mengaku mendapatkan informasi 7 TKW di Irak disekap itu dari sambungan telepon kawannya di kantor agensi sebelum akhirnya disita. "Sebelum mereka disita HP-nya, dia ngabari aku lewat telepon,” ungkapnya kepada pojokjabar, Kamis (16/09/21).
Peristiwa itu bermula saat ketujuh rekannya dipulangkan oleh majikannya. Salah seorang diantaranya tengah dalam keadaan sakit.
"Terus mereka bertujuh ini menyusun rencana untuk kabur ke KBRI atau KJRI di Erbil,” ucapnya.
AU menjelaskan, KBRI di Baghad letaknya cukup jauh. Karena itu mereka memutuskan hendak mendatangi KJRI di Erbil.
“Sebelum mereka kabur mereka telepon dulu ke pihak KBRI melalui Pak Zaenul dan Pak Amir,” bebernya.
Setelah dapat arahan ketujuh TKW itu memilih kabur. “Tapi bukan diarahkan ke Erbil, tapi ke Slemani,” sambungnya.
Kategori :