Orang yang Ketahuan Jalan-jalan ke Mal dengan Status Hitam di PeduliLindungi Bakal Langsung Dikarantina Terpusat

Selasa 14-09-2021,10:55 WIB
Reporter : radi

Radartasik.com, JAKARTA — Menyusul ditemukannya 3.000 lebih orang dengan status hitam di aplikasi PeduliLindungi yang masih jalan-jalan di sejumlah fasilitas publik, khususnya mal. Membuat pemerintah akan menerapkan langkah tegas, dengan melakukan karantima terhadap mereka di isolasi terpusat.
 
“Nanti orang-orang yang terdeteksi status hitam di PeduliLindungi akan segera tangani. Misalnya di mal. Setelah diperiksa, yang bersangkutan langsung akan dibawa ke karantina terpusat. Ini untuk menghindari penularan ke orang-lain,” tegas Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Pandjaitan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Senin (13/09/2021).

Ada beberapa hal yang diperhatikan. Pertama, cakupan vaksinasi tinggi. Terutama untuk kelompok rentan seperti lansia. “Ini adalah strategi utama hidup bersama Covid-19,” imbuhnya.

Kedua, penerapan 3T (testing, tracing, treatment), termasuk penerapan isoter (isolasi terpusat) harus maksimal. Luhut menyebut Isoter sangat penting.

 “Inilah berbagai strategi dan persiapan yang harus dilakukan. Ke depan, seluruh masyarakat Indonesia akan hidup bersama Covid-19. Karena itu, perlu penanganan dan cara yang khusus,” pungkasnya. 

Sebelum diketahui ada sebanyak 3.839 orang terkonfirmasi positif Covid-19 atau berstatus hitam di PeduliLindungi terdeteksi beraktivitas di sejumlah fasilitas umum. Dari angka tersebut, mayoritas terdeteksi jalan-jalan ke mal.

 “Diluncurkan baru sebulan, sudah ada 29 juta yang melakukan check in dengan PeduliLindungi. Namun, ada 3.839 orang yang masuk kategori hitam. Seseorang yang terinfeksi Corona diminta kesadarannya untuk karantina mandiri. Tujuannya untuk melindungi diri dan orang lain,” kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI secara virtual di Jakarta, Senin (13/09/2021).

Budi mengatakan aplikasi PeduliLindungi membagi kriteria seorang pengunjung di fasilitas umum ke dalam empat indikator warna. Hitam menandakan pengunjung tersebut positif Covid-19 atau mengalami kontak erat dengan pasien.

Indikator selanjutnya ada merah. Yaitu menandakan seorang pengunjung belum menerima vaksin Covid-19. Warna kuning menandakan pengunjung telah menerima satu kali vaksin. Atau berstatus sebagai penyintas kurang dari tiga bulan. Selain itu, tidak ada data yang bersangkutan positif dan kontak erat.

Terakhir adalah indikator hijau. Ini menandakan seseorang telah menerima dua dosis vaksin. Juga tidak ada hasil tes positif maupun kontak erat dengan pasien Covid-19.

Di samping itu, pengunjung juga sudah menjalan tes cepat PCR yang berlaku 2×24 jam dengan hasil negatif. Atau menjalani tes cepat antigen 1×24 jam dengan hasil negatif. Hitam artinya positif Covid-19. Tetapi masih jalan-jalan di luar,” terangnya.

Aplikasi yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika itu mencatat 3.000 orang terdeteksi positif saat masuk mal. Lalu, 43 orang lainnya terdeteksi saat berada di bandara. Kemudian, penumpang kereta 63 orang, 55 lainnya masuk ke restoran.

“Orang-orang ini adalah yang sudah teridentifikasi positif Covid-19. Dengan demikian, kita bisa melacak mereka dan memastikan segera diambil dan dilakukan karantina,” tukasnya. (rh/fin)

Tags :
Kategori :

Terkait