Manfaatkan Sampah Organik untuk Budidaya Maggot dan Tepung Maggot

Selasa 14-09-2021,05:30 WIB
Reporter : agustiana

radartasik.com, TARAJU - Para Pemuda Kedusunan 01 Desa Taraju Kecamatan Taraju Kabupaten Tasikmalaya, mulai membudidayakan maggot, dengan memanfaatkan sampah organik yang berasal dari limbah sampah rumah tangga.

Ahmad Solehudin pengelola maggot mengungkapkan, pihaknya memanfaatkan limbah sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat, kemudian membudidayakan hewan Maggot.

"Maggot ini merupakan larva atau belatung yang berasal dari telur serangga bernama black soldier fly (BSF). Maggot termasuk larva pemakan bahan organik seperti sayuran, limbah rumah tangga. Dengan kemampuan yang dimilikinya tersebut, maggot dapat dimanfaatkan sebagai pengurai sampah organik," ujarnya kepada Radar, Senin (13/09/21).

Ahmad menyebutkan, bekas-bekas sampah yang bisa dimanfaatkan dan digunakan untuk pakan ikan ternak seperti unggas ayam, ikan lele dan lainnya. 

Kebetulan di sini juga selain maggot, juga membuat membuat tepung maggot yang fungsinya sama untuk pakan burung sebagai pengganti konsentrat.

Untuk menghasilkan Maggot butuh waktu dua bulan, mulai dari telur hingga panen. 

Meskipun baru sebentar, hasil budi daya maggot ini sudah terlihat. Selain mengurangi sampah-sampah warga sekitar, dari sisi ekonomi juga menghasilkan.

Di tengah pandemi Covid-19 seperti yang terjadi seperti saat ini, dia tertarik untuk mengaplikasikan program tersebut menjadi ladang usaha. 

Kebetulan dapat modal bantuan dari Badan Usaha Milik Desa juga.

Untuk maggot yang berisi itu harganya sebesar Rp70.000 per Kg.

Untuk pupa sendiri per kilogramnya dibanderol Rp40.000 sampai Rp60.000. 

Sedangkan untuk benih telur, harga per gramnya bisa sampai Rp8.000.

"Untuk sementara kita masih diaplikasikan untuk ternak sendiri, belum dipasarkan ke luar daerah. Sebab masih  belajar dan ini baru berjalan sekitar 5 bulan," ucapnya.

Awalnya, ujar Ahmad, Ia membeli benih atau telur, nanti dari pupa masuk proses mutasi menjadi lalat, dari lalat nanti ditunggu selama satu minggu. Baru setelah satu minggu itu bertelur.

Lanjut dia, sampah rumah tangga itu banyak dibuang begitu saja. Daripada tidak dimanfaatkan, maka dimanfaatkan dan salah satunya digunakan untuk pakan maggot.

"Daripada buang sampah organik sembarangan jadi penyakit, maka salah satu solusinya untuk mengurangi sampah untuk maggot dan juga selain mengurangi sampah juga banyak manfaatnya untuk pakan ternak," kata dia. (obi)
Tags :
Kategori :

Terkait